REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI--Peringatan Hari AIDS sedunia di Kota Sukabumi diisi dengan kegiatan vaksinasi Covid-19 dan tes HIV atau voluntary counselling and testing (VCT). Kegiatan ini sebagai rangkaian pencegahan penyebaran HIV/AIDS sekaligus Covid-19.
Pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Rabu (1/12). Kegiatan tersebut didukung Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi), dan International Labour Organization (ILO).
'' Momen ini untuk memperkuat upaya meminimalisir penyebaran kasus HIV/AIDS,'' ujar Wakil Wali Kota Sukabumi, Andri Setiawan Hamami yang menghadiri acara tersebut. Khususnya dalam mewujudkan zero kasus HIV pada 2030 mendatang.
Apalagi Kota Sukabumi merupakan daerah rawan penyebaran HIV karena merupakan pusat kegiatan wilayah. Sehingga keberadaan ILO dan K-Sarbumusi dalam momen hari AIDS dapat memperkokoh upaya penanganan dan pencegahan HIV/AIDS.
Menurut Andri, peran elemen masyarakat seperti burih sangat penting dalam pencegahan penyebaran HIV. Terutama dalam memberikan edukasi dan sosialisasi pencegahan HIV.
Andri mengatakan, pada hari AIDS juga digelar vaksinasi Covid-19. Harapannya cakupan vaksinasi warga terus meningkat agar tercapai herd immunity di tengah masyarakat terhadap penyebaran Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Lulis Delawati mengatakan, tujuan peringatan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemandirian pencegahan penyebaran HIV. '' Alhamdulillah tahun ini berkolaborasi dengan Sarbumusi dan ILO,'' kata dia.
Menurut Lulis, pada Januari hingga Oktober 2021 mencapai 123 kasus baru. Di mana sekitar 60 persennya warga di luar Kota Sukabumi karena tidak bisa dipungkiri banyak warga mereka nyaman ditangani di Kota Sukabumi.
Lulis menerangkan, jumlah kasus ini mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama pasa 2020 lalu. Pada waktu itu jumlah kasus baru HIV mencapai sebanyaj 136 kasus. Turunnya kasus ini dinilai karena berjalannya program penanganan HIV di Kota Sukabumi. Namun ke depan harus tetap mewaspadai kenaikan kasus HIV.