Sabtu 28 Nov 2015 09:56 WIB

227 Ribu Ton Beras Impor Sudah Masuk Tanah Air

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ilham
Beras impor Vietnam masuk Indonesia.
Foto: Orecinternational.org
Beras impor Vietnam masuk Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 227 ribu ton beras impor Vietnam dari perencanaan satu juta ton sudah masuk ke tanah air. Beras impor diklaim bukan untuk melemahkan posisi petani nasional, melainkan guna memperpendek keterjangkauan masyarakat akan beras, serta menjamin pasokan beras dalam negeri aman.

"Impor beras dilakukan berangsur-angsur, karena berkaitan dengan loading capacity, kesiapan kapal dan bongkar muat," kata Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, Sabtu (28/11).

Indonesia, kata dia, memiliki 17 ribu pulau yang jalur transportasinya tidak sederhana. Rata-rata pelabuhan di pulau-pulau seperti Bitung dan Sorong dan yang lainnya tersebar itu berukuran kecil. Kapal besar hanya segelintir di Tanjung Periuk, Belawan, Banten dan Surabaya.

Kapal besar bisa memuat beras sebanyak 40 ribu ton dan yang kecil 4-5 ribu ton. "Jadi proses pemasukan beras Bulog tidak sederhana, makanya proses antisipasi harus dilakukan jauh-jauh hari," kata dia. Impor beras bahkan direncanakan ditambah dari Thailand dan Myanmar. "Sudah ada 500 kapal list siap angkut," katanya.

Djarot mengamini, produksi beras petani melimpah sebagaimana disinggung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Namun, ia menelisik asal mula impor disebabkan panic buying. Pembelian berdasarkan rasa takut dan irasional. Pada 1998, orang yang tadinya membeli beras sepuluh kilogram, jadi membeli beras satu kwintal.

Semua orang ingin mempersiapkan pasokan beras di dapur masing-masing. Sebelum 1998, ada keangkuhan bahwa kita tidak terdampak El Nino dan siap swasembada. Ketika akhir 1997 mulai tampak bolong, orang mulai menunjukkan ketakutannya. Harga pun naik dan pemerintah akhirnya impor beras.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement