Senin 23 Nov 2015 13:50 WIB

Penyortiran Baru Dimulai, Petugas Temukan Surat Suara Rusak

Rep: Issha Harruma/ Red: Esthi Maharani
Pekerja menunjukkan desain surat suara dikantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Rabu (11/11).    (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja menunjukkan desain surat suara dikantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Rabu (11/11). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Proses penyortiran surat suara untuk Pilkada serentak kota Medan mulai dilakukan hari ini, Senin (23/11) hingga Jumat (27/11). Komisioner KPU Medan Divisi Logistik, Irwansyah mengatakan, baru beberapa jam dilakukan penyortiran, petugas telah menemukan sejumlah surat suara yang rusak.

"Tadi sudah ada yang ditemukan rusak. Yang sudah kita temukan tadi ada yang bercak, warnanya buram," kata Irwansyah di lokasi penyortiran di gudang kargo bekas bandara Polonia, Medan, Senin (23/11).

Irwansyah menjelaskan, ada sejumlah kriteria yang menentukan selembar suara rusak atau tidak. Kriteria tersebut, yakni jika surat suara robek atau berlubang, tulisan atau gambar pasangan calon buram atau tidak jelas, terdapat bercak yang memengaruhi tulisan atau gambar surat suara, dan ada tanda tertentu yang mengarah ke salah satu paslon.

"Kalau rusak akan kita laporkan karena sudah pasti akan kekurangan surat suara. Kita akan laporkan sebanyak yang rusak itu ke percetakan karena mereka masih bertanggungjawab untuk mengganti yang rusak itu," ujarnya.

Proses penyortiran surat suara dilakukan di gudang kargo bekas bandara Polonia Medan. Distribusi logistik ke TPS-TPS di kota Medan pun, kata Irwansyah, juga akan dilakukan dari gudang tersebut nantinya.

"Kegiatan ini untuk mengecek surat suara yang sudah kami terima ada yang rusak atau tidak. Perlu diketahui surat suara sudah dalam kondisi terlipat dan kita akan cek dengan melakukan sortir," kata Irwansyah.

Irwansyah menjelaskan, surat suara untuk kota Medan berjumlah 2.036.165 ditambah dua ribu lembar surat suara untuk pemilihan ulang. Surat suara tersebut, lanjutnya, disortir oleh seratus warga Medan yang direkrut menjadi petugas. Para petugas sortir tersebut dibagi ke dalam sepuluh kelompok di mana masing-masing kelompok terdapat pengawas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement