REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menargetkan produksi budidaya ikan hias mencapai 2,5 miliar ekor pada tahun 2019. Hingga akhir tahun 2015, produksi budidaya ikan hias sudah mencapai 17,9 miliar ekor dan pada tahun 2016 ditargetkan menjadi 19.45 miliar ekor.
"Untuk mencapai target 2,5 miliar ekor, tentu harus ada strateginya," kata Kepala Seksi Penerapan Teknologi Budidaya Ikan Hias Subdit Ikan Hias Direktorat Produksi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Nia Kurnia di Depok, Kamis (19/11).
Menurut Nia, untuk meningkatkan produksi budidaya ikan hias perlu ada penerapan dan sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik-Ikan Hias (CBIB-IH) yang merupakan bagian dari sistem pengendalian jaminan mutu hasil perikanan.
"Artinya, bagaimana cara memelihara dan memperbesar ikan hias serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol sehingga memberikan jaminan pembudidayaan dengan memperhatikan sanitasi, benih, pakan, obat ikan, bahan kimia, dan biologi," jelasnya.
Lanjut Nia memaparkan, prinsip dasar CBIB-IH adalah mencegah atau mengurangi peluang masuknya penyakit ke suatu sistem budidaya, dan mencegah penyebarannya dari satu tempat ke tempat lain.
Kriterianya antara lain pada lokasi, suplai air, wadah dan fasilitas, kebersihan fasilitas dan perlengkapan, pengelolaan budidaya, pengelolaan air untuk pemeliharaan, pakan, pengelolaan kesehatan ikan isolasi dan karantina, panen dan penanganan hasil, pengolahan limbah, serta pencatatan dan pelatihan.
"Manfaat penerapan CBIB-IH adalah menjadikan pembudidaya bertanggung jawab atas mutu produknya, mendapatkan kepercayaan pasar, serta ikut menjaga kualitas mutu hasil budidaya dan kelestariaan lingkungan," papar Nia.
Diungkapkan Nia, adapun target produksi budidaya perikanan di Depok berturut-turut dari tahun 2015-2019, yakni 17,9 ton, 19,45 ton, 22,79 ton, 26,71 ton, dan 31,31 ton.
Sedangkan target produksi budidaya ikan hias berturut-turut pada 2015-2019, yakni 1,7 miliar ekor, 1,9 miliar ekor, 2,1 miliar ekor, 2,3 miliar ekor, dan 2,5 miliar ekor. "Diharapkan juga akan menjadi pembudidaya profesional dan bermartabat," harap Nia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
