Selasa 17 Nov 2015 23:03 WIB

Nilai Positif Perjuangan Tan Malaka Diminta Masuk Pelajaran Sekolah

Red: Nur Aini
Tan Malaka
Tan Malaka

REPUBLIKA.CO.ID, SARILAMAK -- Keluarga pahlawan nasional asal Sumatera Barat, Ibrahim Datuak Sutan Malaka, meminta agar pemerintah memberikan perlakuan yang sama terhadap pahlawan yang telah ditetapkan oleh Presiden Soekarno sejak 28 Maret 1963 itu.

"Terlepas dari kepentingan-kepentingan politik yang terjadi pada masa orde baru dulu, sehingga nama Tan Malaka tak dimunculkan, namun saat masa itu telah lewat. Pemerintah harus memberikan perlakuan maupun pengakuan yang sama dengan pahlawan nasional lainnya," kata cucu Tan Malaka, Indra Ibnu Pratama (46), di Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa (17/11).

Karena apapun di balik tidak dimunculkannya nama Tan, katanya, status pahlawannya tetap diakui oleh negara hingga kini. Selain itu hasil penelitian telah membuktikan perannya memperjuangkan kemerdekaan. "Hasil penelitian telah membuktikan bentuk perjuangan Tan, salah satunya milik sejarawan Belanda Harry A Poeze," katanya.

Oleh karena itu, katanya, perlakuan dan pengakuan yang sejajar dinilai keluarga patut diberikan kepada sosok yang disebut oleh Harry A Poeze, sebagai bapak republik yang terlupakan itu.

Indra menyebutkan, salah satu bentuk penyamaan perlakuan itu adalah pengenalan fakta nilai-nilai positif yang dilakukan oleh Tan, melalui bahan ajar pendidikan.

"Nilai-nilai positif yang dilakukan Tan, juga seharusnya dimasukkan ke dalam pengajaran formal agar dikenal. Sehingga hal-hal positifnya dapat dipedomani bagi generasi penerus, seperti perjuangan pak Soekarno, Mohammad Hatta, dan lainnya," kata Indra.

Jangan sampai, lanjutnya, ada perbedaan berdasarkan sosok pejuang. Karena mengingat yang diambil bukanlah personal, melainkan nilai positif perjuangan yang dapat diambil sebagai pedoman.

Ia juga berharap pengenalan terhadap Tan Malaka itu lebih aktif dilakukan oleh Pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota, yang merupakan tanah kelahiran tokoh utama dalam buku Pacar Merah Indonesia, karangan Matu Mona itu.

Saat ini di Limapuluh Kota telah memberikan penghargaan dengan menjadikan nama Tan Malaka, untuk jalan sepanjang 41 kilometer di kabupaten itu. "Kami harapkan tentu tidak sampai pada nama jalan saja, dalam pengajaran pendidikan tentunya juga diperlukan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement