Ahad 08 Nov 2015 18:31 WIB

Kasus Spanduk Gereja Dikhawatirkan Panaskan Pilkada Depok

Rep: rusdy nurdiansyah/ Red: Joko Sadewo
Spanduk yang akan dilaporkan pasangan Dimas-Babai ke Polresta Depok
Foto: istimewa
Spanduk yang akan dilaporkan pasangan Dimas-Babai ke Polresta Depok

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pasangan calon (paslon) Idris-Pradi membantah tudingan tim sukses (timses)-nya sebagai pembuat dan penyebar spanduk Satu Kelurahan Satu Gereja.

"Itu tudingan tidak berdasar. Coba buktikan dulu. Karena kami berpolitik secara santun," bantah calon wakil wali kota Depok Pradi Supriatna saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (8/11). (Baca juga: Idris-Pradi Bantah Pasang Spanduk '...Satu Kelurahan Satu Gereja)

Spanduk berbau SARA tersebut sempat terpasang di beberapa kawasan di Kecamatan Bojongsari dan Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Spanduk bertuliskan, 'Haleluya..Puji Tuhan..Ayo Sukseskan Satu Kelurahan, Satu Gereja'. Pada spanduk itu terpampang foto Dimas-Babai dilengkapo tulisan Pro db.

"Tidak mungkinkah finder kami yang pasang spanduk itu. Kami selalu sampaikan ke semua pendukung dan simpatisan untuk menjujung kampanye santun," tegas Pradi.

Menurut Pradi, pihak paslon Dimas-Babak jangan asal tuding tanpa ada bukti. "Inikan akan membuat pelaksanaan pilkada memanas, yang sebenarnya suhunya sudah kondusif. Saya minta para pendukung untuk tidak terpancing. Waspadai provokator yang sengaja membuat kisruh," tuturnya.

Diungkapkan Pradi, pihaknya sudah terlalu sering dituding melakukan kampanye hitam. “Tidak pernah terbukti,” kata Pradi.

Pilkada Depok akan berlangsung 9 Desember 2015 mendatang dengan akan bertarung dua paslon yakni Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaemi yang diusung PDIP, PAN, PPP, PKB dan Nasdem serta paslon Idris Abdul Shomad-Pradi Supriatna yang diusung Gerindra, PKS dan Demokrat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement