Selasa 03 Nov 2015 21:19 WIB

Sohibul: Kritik PKS Jadi 'Vitamin' untuk Pemerintah

Mohammad Sohibul Iman - Presiden PKS
Foto: Republika/ Wihdan
Mohammad Sohibul Iman - Presiden PKS

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Presiden PKS Mohammad Sohibul Iman menegaskan kritik yang dikeluarkan oleh partainya adalah vitamin bagi pemerintah sehingga tidak ada niat bagi partainya untuk menjatuhkan pemerintahan.

"Vitamin itu kalau diberikan dengan dosis yang tepat maka bisa melancarkan metabolisme tubuh namun kalau berlebihan akan dibuang secara otomatis," katanya dalam pembukaan Mukernas PKS ke-4 di Depok, Selasa (3/11).

Dia mencontohkan PKS bersama partai politik di DPR melakukan kritik terhadap RAPBN 2016, namun bukan bertujuan menjegal program-program pemerintah. Menurut dia, kritik itu adalah bagaimana PKS bisa memberikan kontribusi dengan mengkritisi RAPBN 2016 agar jauh lebih kredibel.

"Maksudnya perencanaannya harus baik dan aspek ketidakpastian diminimalisir. Kami memberikan 18 poin masukan sehingga banyak yang menilai kami akan menolak," ujarnya.

Namun menurut dia, PKS menerima RAPBN 2016 dengan pertimbangan kepentingan nasional dan menegaskan 18 catatan itu tidak terpisahkan serta harus dijalankan pemerintah. Sohibul menjelaskan, apabila RAPBN 2016 ditolak maka harus kembali ke APBN 2015 dengan asumsi yang berbeda dengan kondisi saat ini.

"Kondisi aspek berubah sehingga kondisi akan buruk apabila tetap menggunakan APBN 2015," katanya.

Selain itu, menurut dia, kritik yang dilakukan PKS dengan menjadi inisiator pembentukan Pansus Bencana Asap merupakan upaya pembenahan bencana. Dia menegaskan, semua kritik yang dilakukan partainya bukan bertujuan untuk menjegal pemerintahan namun demi loyalitas pada kepentingan bangsa dan negara.

"Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla juga memiliki loyalitas kepada bangsa. PKS merupakan oposisi loyal," ujarnya. Sohibul meminta pemeritah tidak anti terhadap kritikan masyarakat dan partai politik sehingga harus disikapi dengan baik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement