REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar menilai daerah perbatasan mempunyai potensi besar untuk meningkatkan pendapatan pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Potensi tersebut menurutnya bisa menjadi modal awal yang dapat didayagunakan oleh semua pihak, termasuk pihak swasta.
Pihak swasta ini diharapkan mampu mengurangi biaya awal investasi secra keseluruhan. Tak tanggung-tanggung, pria kelahiran Pati, Jawa Tengah tersebut menargetkan investasi sekitar Rp 130 triliun selama lima tahun ke depan.
"Sekitar Rp 130 triliun untuk lima tahun ke depan. Di perbatasan itu luar biasa potensinya terutama untuk mengembangkan perkebunan," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa tersebut di ruang Birawa Hotel Bidakara Jalan Jenderal Gatot Subroto, Selasa (3/11).
Pria 44 tahun tersebut juga berharap, setiap kalangan masyarakat bisa terlibat dalam upaya pengembangan daerah perbatasan.
Sebab menurutnya, pembangunan di daerah perbatasan ini tidak bisa hanya mengandalkan peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah saja. Tetapi, semua pemangku kepentingan harus berpartisipasi aktif dengan mengambil peran masing-masing.
"Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, tidak bisa hanya mengandalkan peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah, namun juga kalangan dunia usaha dan masyarakat pada umumnya sangat diperlukan," tambah Marwan.