REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengajak kepala desa (kades) di Indonesia untuk lebih melek teknologi, sehingga bisa meningkatkan produksi hasil bumi sekaligus menyukseskan ketahanan pangan.
"Jika nantinya penerima manfaat sudah jutaan maka butuh bahan baku yang banyak,” kata Mendes Yandri dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Rabu.
Ia mengatakan, melek teknologi para kades tersebut nantinya berkaitan pula dengan program Makan Bergizi Gratis karena program tersebut tentu akan membutuhkan bahan baku yang banyak.
Lewat MBG ini, ia berharap desa-desa menjadi pelaku utama untuk menyediakan bahan baku, seperti cabai, sayur, dan telur.
“Ada siklus ekonomi dari program ini. Olehnya, kita perlu mulai menata desa tematik yang nantinya jadi pemasok utama untuk 83 juta penerima manfaat,” imbuhnya.
Apalagi, lanjut Mendes Yandri, ada Koperasi Desa Merah Putih yang merupakan ide besar Presiden Prabowo Subianto.
"Melalui Kopdes Merah Putih kita memotong tengkulak dan memastikan pelayanan kepada masyarakat desa semakin dekat," kata Mendes Yandri.
Ia juga menegaskan jika kades tidak perlu takut lagi untuk menggunakan Dana Desa karena ada program Jaksa Garda Desa.
Lewat Jaksa Garda Desa, Mendes Yandri mengajak kades, BPD, dan pendamping desa untuk berkolaborasi bersama Kejaksaan Agung dalam membangun desa.
Pada kesempatan yang sama, Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Reda Manthovani mengatakan harapannya pada program pemberdayaan lahan yang melalui pola tanam tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Reda berharap jaksa mengawal dan membimbing kepala desa saat mengelola Dana Desa agar berjalan sesuai dengan peruntukannya.
“Saya harapkan kepada para jaksa untuk menindaklanjuti program kerja sama ini,” kata Reda.
Sebagai informasi, keduanya melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Tentang Pemberdayaan Lahan dan Badan Usaha Milik Desa melalui Pola Tanam serta Program Jaksa Garda Desa.