REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasca insiden penembakan di kantor Gojek, yang berlokasi di Jalan Kemang Selatan VIII No 56, Jakarta Selatan, seluruh kegiatan pegawainya hari ini, Senin (2/11), ditiadakan. Kendati demikian, sejumlah orang yang hendak melamar masih berdatangan ke kantor tersebut.
Diana (34 tahun), salah satu pelamar asal Bekasi mengaku tidak mengetahui bahwa terdapat insiden penembakan. "Saya enggak tahu ada penembakan. Ke sini mau ngelamar jadi Go Massage (salah satu layanan yang didukung Gojek), tapi belum bisa kata satpam," ucapnya pada Republika.co.id, Senin (2/11).
Hal serupa dialami Irma (44), pelamar asal Ciledug, yang hendak menjadi Go Glam, layanan yang fokus pada tata rias atau salon. Ia terpaksa harus pulang dengan membawa kembali surat lamarannya. "Tadi kata satpam belum bisa untuk kasih lamaran. Enggak dikasih tahu juga kapan mulai buka (kantor) lagi," jelasnya.
Irma juga tidak mengetahui bahwa kantor yang disambanginya adalah target penembakan orang tak dikenal. "Saya baru tahu pas sampai sini," ungkapnya.
Pengalaman Sophina (39) juga tak jauh berbeda. Ia mengungkapkan telah menjalani bimbingan dan pelatihan untuk menjadi pegawai Go Massage. "Datang ke sini (kantor Gojek) cuma buat ambil perlengkapan saja. Tapi katanya tutup," ucapnya.
Selain ketiga orang tersebut, terdapat beberapa pelamar lainnya. Mereka terpaksa membatalkan urusannya karena seluruh kegiatan di kantor Gojek dihentikan untuk sementara.
Insiden penembakan kantor Gojek di Jalan Kemang Selatan VIII No.56,terjsdi pada Ahad (1/11). Tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut. Namun salah satu pintu kaca gedung pecah akibat lesatan peluru.