Ahad 01 Nov 2015 14:33 WIB

Menteri Marwan Apresiasi Penggunan Dana Desa di Kabupaten Lombok Barat

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar, mengapresiasi penggunaan dana desa di desa Bukbuk dan Peletuan Indah, Kabupaten Lombok Barat. Apalagi, penggunaan dana desa yang digunakan untuk infrastruktur jalan pertanian melibatkan masyarakat setempat.

"Di Desa tadi lihat sendiri manfaatnya banyak. Keterlibatan masyarakatnya bagus," ujar Marwan usai melakukan sidak di desa Bukbuk, Lombok tengah, Sabtu (31/10).

Selain di desa Bukbuk, Marwan juga mengunjungi penggunaan dana desa di desa peletuan Indah yang digunakan untuk rintisan BUMDes. "Kalau di sini rintisannya BUMDes, untuk mengelola perikanan. Kedepan harus ada lebih banyak lagi rintisan BUMDes di desa-desa yang lain," ujar Marwan.

Menurut Kepala Desa Peletuan Indah, Alwan jayadi Ningrat, output dari rintisan BUMDes yang ingin dicapai adalah mengumpulkan output di bidang perikanan.

"Disini pusatnya perikanan di Lombok Barat, kita bisa menghasilkan 200 ton per empat bulan. Jadi, disini rencananya untuk proteksi desa membangun pakan termasuk kebutuhan pangan," ujarnya.

Sementara itu, Plt Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid menjelaskan bahwa pencairan dana desa tahap I sudah mencapai 100 persen, dan tahap II sudah mencapai 97 persen. "Untuk tahap ketiga sudah ada yang mengajukan. Kabupaten Lombok Barat merupakan kabupaten nomor tiga di NTB yang cepat dalam penggunaan dana desa," ujar Fauzan.

Fauzan menjelaskan penggunaan dana desa sejumlah 37 Miliar yang diperuntukkan untuk 119 desa, mayoritas digunakan pembangunan fisik. "Pembangunan fisik, seperti tadi itu awalnya jalan setapak. Rakyat menyumbangkan tanahnya, untuk dibuat lebih lebar lagi," ujarnya.

Selain untuk pelebaran jalan, Fauzan menjelaskan pemerintah daerah juga mempunyai design desa kedepan untuk pengelolaan sampah. "Karean sampah ini merupakan masalah di Lombok Barat. Bagaimana sampah menghasilkan ekonomi," tutup Fauzan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement