REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program jaminan kesehatan menempati urutan teratas dalam daftar keberhasilan Pemerintahan Jokowi-JK. Hal ini berdasarkan hasil survei nasional yang dilakukan Indo Barometer di 34 provinsi di Indonesia pada 14-22 September 2015.
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, dari 1.200 responden, sebanyak 15,5 persen mempersepsikan keberhasilan Pemerintahan Jokowi-JK pada pemberian Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagi masyarakat.
"Angka tersebut menduduki urutan paling tinggi dalam daftar poin keberhasilan Pemerintahan Jokowi-JK menurut persepsi masyarakat," katanya, Kamis, (29/10).
Angka 15,5 persen, merupakan tertinggi dibandingkan dengan perolehan dalam aspek lainnya seperti pemberantasan korupsi kolusi nepotisme 6,5 persen, pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP) 5,1 persen, pembangunan infrastruktur yang berjalan baik 4,5 persen, dan hukuman mati untuk bandar narkoba hanya 3,4 persen.
Sedangkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)-KIS yang diselenggarakan BPJS Kesehatan berhasil menduduki peringkat pertama dalam kategori Program Pemerintah yang Paling Disukai Rakyat dengan skor 18,6 persen.
Skor tersebut mempunyai rentang nilai cukup signifikan dengan program lainnya seperti KIP, beasiswa, KJP 7,9 persen, kedekatan dengan rakyat 6,5 persen, sudah terbukti kinerjanya 5,2 persen, dan program BLT 3,6 persen.
"Namun pemerintah dan BPJS Kesehatan tetap harus kerja keras dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Sebab dalam kategori Program Pemerintahan Jokowi-JK yang Paling Tidak Disukai terdapat 3,7 persen responden menilai proses pelayanan kesehatan masih sulit," kata Qodari.
Makanya ke depan diperlukan sinergi yang lebih kokoh antara pemerintah, BPJS Kesehatan, fasilitas layanan kesehatan, tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.