Selasa 27 Oct 2015 12:25 WIB

Pemprov DKI Antisipasi Kekurangan Pasokan Beras di Jakarta

 Pekerja beristirahat ditengah tumpukan karung beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Kamis (15/10).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja beristirahat ditengah tumpukan karung beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Kamis (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi kurangnya pasokan beras di Ibu Kota mengingat elnino diprediksi masih berlangsung hingga awal 2016.

"Memang saat ini stok beras di Jakarta masih aman. Namun tetap akan dilakukan langkah antisipasi karena elnino masih berlangsung sampai awal tahun depan," kata Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta Adi Ariantara di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (27/10).

Sebagai langkah antisipasi tersebut, menurut dia, Pemprov DKI akan melaksanakan operasi pasar untuk memastikan harga beras di pasar-pasar di wilayah ibukota tetap stabil.

"Rencananya, pada November 2015 kami akan menggelar operasi pasar di beberapa titik. Dalam operasi tersebut, setiap harinya kami akan menyalurkan sebanyak 3.000 ton beras," ujar Adi.

Saat ini, dia menuturkan stok beras yang tersedia di Pasar Induk Cipinang mencapai 33.000 ton. Sementara itu, pasokan beras juga masih tetap masuk ke ibukota sekitar 3.000 hingga 4.000 ton setiap hari.

"Tapi tetap operasi pasar itu akan kami lakukan. Tujuannya, supaya harga beras di ibukota tetap stabil. Sehingga, seluruh masyarakat bisa memperoleh beras dengan harga yang terjangkau," tutur Adi.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan PT Food Station Tjipinang Jaya telah mengajukan permintaan stok beras sebanyak 75.000 ton kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. "Saat ini, surat itu sudah dikirim. Nantinya, surat yang berisi permintaan tersebut juga akan diteruskan kepada Bulog Divre Jakarta-Banten," ungkap Adi.

Sementara itu, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan permintaan stok beras tersebut untuk periode November 2015 hingga Maret 2016 mendatang.

"Beras dari Bulog tersebut baru akan didistribusikan kepada warga apabila stok beras di PT Food Station Tjipinang Jaya sudah berada di bawah 25.000 ton. Sedangkan, bulan depan (November 2015) kami akan melakukan test case. Kami gelar operasi pasar, lalu kami lihat apakah bisa mempengaruhi harga atau tidak," kata Arief.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement