Senin 26 Oct 2015 14:13 WIB

Pansus Panggil Mantan Direksi Pelindo II

Dirut PT Pelindo II, RJ Lino (tengah) saat hadir dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) bersama Komisi VI DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (16/9).    (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Dirut PT Pelindo II, RJ Lino (tengah) saat hadir dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) bersama Komisi VI DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (16/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Panitia Khusus Angket Pelindo II, Desmond J Mahesa mengatakan Pansus memanggil para mantan Direksi Pelindo II untuk mendalami apa yang terjadi di internal perusahaan tersebut.

"Pak Lino iklan di berbagai media, dan merasa hebat serta sukses. Seolah-olah tanpa Lino, pelabuhan tidak bisa dikerjakan," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Senin (26/10).

Karena itu menurut dia, Pansus merasa perlu memanggil para mantan direksi untuk mengetahui apa yang terjadi di masa lalu dan sekarang. Pansus menurut dia, akan mendalami apa yang terjadi di Pelindo terkait beberapa laporan yang diterima pansus.

"Kami ingin tahu apa komentar mereka sebagai pelaku. Kami akan minta masukan, terkait apa yang terjadi di Pelindo II," ujarnya.

Selain itu menurut Desmond, Pansus juga akan mendalami dan menelusuri temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait ketidakhematan di Pelindo II. Politikus Gerindra itu mengatakan apakah ketidakhematan itu berdampak pidana atau hanya urusan ketatanegaraan saja.

"Apakah ketidakhematan itu berdampak pidana atau urusan ketatanegaraan saja yaitu efisiensi karena itu mereka dipanggil," katanya.

Pansus Pelindo II sudah memanggil beberapa pihak untuk menelusuri berbagai dugaan pelanggaran di perusahaan BUMN tersebut. Pihak-pihak tersebut antara lain Kepala Bareskrim Mabes Polri Komjen Pol Anang Iskandar, mantan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Budi Waseso, Kepala PPATK M. Yusuf, dan anggota BPK Achsanul Qosasih.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement