Sabtu 24 Oct 2015 14:02 WIB

'Ada Kekuatan Politik Ingin Kalahkan Risma'

Rep: c27/ Red: Damanhuri Zuhri
Wali kota Surabaya periode 2010-2015 Tri Rismaharini.
Foto: Antara
Wali kota Surabaya periode 2010-2015 Tri Rismaharini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Tjipta Lesmana mengatakan kasus penetapan mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharyani penuh dengan unsur politik.

Gelagat penetapan tersangka Risma seperti cara penjegalan untuk tidak dipilih kembali pada Pemilihan Daerah akhir tahun 2015.

"Ini kelihatan sekali kekuatan politik ingin mengalahkan Risma. Dengan Risma maju, 90 persen akan terpilih lagi," ungkap Tjipta Lesmana usai acara diskusi di Cikini, Sabtu (24/10).

Penetapan Risma terasa begitu menganehkan bagi Tjipta. Terlihat dari ketidak konsistenan kabar seputar penetapan yang diberikan aparat hukum Surabaya kepada calon wali kota Surabaya tersebut. "Kemarin Kapolda mengatakan sudah tersangka, hari ini saya baca koran Kapolri membantah," kata Tjipta.

Menurutnya, indikasi tersebut sudah dapat ditarik kesimpulan oleh masyarakat, bahwa penetapan Risma bisa berkenan dengan politik. Terlebih lagi Risma sangat diunggulkan menang dan kembali memimpin kota Surabaya untuk lima tahun ke depan.

Tjipta mengatakan, kejadian tersebut bisa memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa permasalahan tersebut ada permainan. Hanya saja, siapa yang bermain ia tidak mau berkomentar lebih lanjut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement