Rabu 21 Oct 2015 22:35 WIB

600 Peneliti Berkumpul di Bogor Bahas Isu Kehutanan

Rep: c34/ Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI menggelar Konferensi Internasional Peneliti Kehutanan Indonesia III Tahun 2015. Lebih dari 600 peneliti dari dalam dan luar negeri berpartisipasi dalam konferensi yang berlangsung di IICC Botani Square, Rabu-Kamis (21/10-22/10).

"Konferensi diikuti para peserta dari 12 negara yang berasal dari peneliti bidang kehutanan, pemerhati kehutanan, praktisi kehutanan, mahasiswa, dosen, LSM, BUMN, dan pengusaha," ujar Sekretaris Badan Litbang dan Inovasi Kementerian LHK Tri Joko Mulyono kepada Republika.co.id, Rabu (21/10).

Tri mengatakan, konferensi tersebut merupakan ajang pertemuan ilmiah dan saling berbagi pengalaman terkait kehutanan. Tema konferensi tahun ini ialah "Riset kehutanan untuk pengelolaan hutan lestari dalam mendukung kecukupan pangan, energi, dan air".

Ia menyebutkan, tema itu dipilih dengan pertimbangan bahwa hutan memiliki berbagai fungsi. Selain untuk menopang ketahanan pangan, hutan juga merupakan sumber bahan baku energi terbarukan, penyedia biomassa, penyeimbang fungsi ekosistem, penyedia sumber air, dan penghasil oksigen.

"Hutan juga tempat hidup flora dan fauna sehingga harus dilestarikan," kata pria asal Ponorogo itu.

Hari pertama konferensi diisi materi presentasi oleh enam pembicara tamu asing, sementara pada hari kedua akan dipresentasikan 82 kertas kerja mengenai berbagai topik kehutanan. Terdapat pula pemaparan materi "Mewujudkan Peneliti Berkarakter dan Beretika" oleh Kepala LIPI.

Selain beragam diskusi materi, terdapat pameran hasil litbang, pameran foto riset, dan Kongres Himpunan Peneliti Indonesia (Himpenindo) Cabang Kementerian LHK. Sebanyak 100 foto yang dipamerkan bertema Food, Energy, Medicine, and Others (FEMO).

"Balitbang juga menandatangani 21 MOU, satu dengan pihak universitas, satu asosiasi, dan 19 perusahaan," ucap Tri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement