Selasa 20 Oct 2015 08:46 WIB

Pendukung Jokowi: Piala Presiden Sukses karena Tim Transisi

Status Rustam Ibrahim yang salah mengomentari Piala Presiden.
Foto: Republika
Status Rustam Ibrahim yang salah mengomentari Piala Presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turnamen Piala Presiden 2015 berlangsung sukses. Persib Bandung menjadi juara setelah mengalahkan Sriwijaya FC di final dengan skor 2-0 di Gelora Bung Karno, Ahad (18/10) malam WIB. Penyelenggara Piala Presiden adalah Mahaka Sports and Entertainment yang dimiliki pengusaha sekaligus Presiden Inter Milan Erick Thohir.

Meski begitu, Ketua Dewan Pengawas LP3ES Rustam Ibrahim ‏malah memuji Tim Transisi yang dinilai sukses dalam menyelenggarakan turnamen tersebut. Tim Transisi sendiri adalah pihak penyelenggara turnamen Piala Kemerdekaan yang dikendalikan Menpora Imam Nahrawi.

"Menyaksikan pertandingan final Piala Presiden,memberi kesimpulan kpd saya bhw Tim Transisi ternyata sukses menggerakkan kompetisi sepakbola," katanya melalui akun Twitter, @RustamIbrahim. "Menyaksikan pertandingan final Piala Presiden membuktikan penonton bola tidak peduli apakah kompetisi digerakkan PSSI atau Tim Transisi."

Komentar Rustam tersebut sontak saja mendapat banyak respon dari pengikutnya yang mengklarifikasi bahwa penyelenggara Piala Presiden adalah Mahaka Sports. Salah satu akun @Gilang_Mahesa menulis bahwa, "Piala Presiden bukan karya Team Transisi pak, yg Team Transisi itu Piala Kemerdekaan :)."

Sontak disentil seperti itu, Rustam yang mengklaim sebagai pendukung setia Presiden Jokowi tersebut kemudian mengelak. "Maaf, karya siapa? Apakah karya PSSI?" Ketika diingatkan lagi bahwa itu bukan karya Tim Transisi, Rustam menjawab singkat, "Jadi Mahaka = bukan PSSI = bukan Tim Transisi?"

Akhirnya, Rustam pun mengakui kekeliruannya bahwa pihak yang sukses menyelenggarakan Piala Presiden bukan PSSI atau Tim Transisi. "Maaf saya salah tentang penyelenggara Piala Presiden. Ternyata Mahaka yang bukan PSSI, bukan pula Tim Transisi."

Sekadar diketahui, penyelenggaraan Piala Kemerdekaan masih bermasalah, meski PSMS Medan sudah menjadi juara. Itu lantaran hadiah sebesar Rp 1,5 miliar belum diserahkan Tim Transisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement