Kamis 15 Oct 2015 00:50 WIB

Menperin Tantang Pengusaha Furnitur 'Naik Kelas'

Rep: C36/ Red: Yudha Manggala P Putra
Menteri Perindustrian Saleh Husin memberikan sambutan pada acara pembukaan Pameran Tunggal 22 tahun Da Vinci di Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (14/10).
Foto: ist
Menteri Perindustrian Saleh Husin memberikan sambutan pada acara pembukaan Pameran Tunggal 22 tahun Da Vinci di Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin), Saleh Husein, meminta desainer furnitur meningkatkan penggunaan bahan baku lokal dan memperluas pasaran ke kancah internasional. Para desainer juga ditantang untuk menyerap dan memodifikasi corak tradisional dalam desain produk.

“Saya tantang desainer dan pengusaha furnitur kelas premium membawa produk Indonesia ke interasional. Rekan-rekan pasti sudah jago bikin desain dan memasarkan produk, nah sekarang giliran bikin produk kita naik kelas,” kata Menperin saat membuka Pameran Tunggal “22 Years Experience” yang digelar Da Vinci Indonesia, JCC, Rabu (14/10).

Menurut Menperin, tren produk furnitur dunia berkembang pesat. Karenanya, dibutuhkan perhatian khusus dalam melakukan inovasi produk furnitur.

"Inspirasi budaya lokal dibutuhkan untuk terus berinovasi. Indonesia diuntungkan dengan melimpahnya sumber bahan baku alami berupa kayu, rotan maupun bambu. Ketersediaan bahan baku ini memperkuat daya saing produk furnitur Indonesia di kancah internasional," lanjut dia.

Meski demikian, Menperin tetap berharap para desainer menyesuaikan selera pasar agar bisa bersaing dengan produk internasional lainnya.

Pameran dihadiri sejumlah tokoh, antara lain Wiranto,  Velly Elvira Yuddy Chrisnandi, Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto,  pemilik Da Vinci Indonesia Tony Phua beserta istri, Ketua

Himpunan Desainer Interior Indonesia Lea Aviliani Aziz, serta komunitas perancang dan pemerhati produk furnitur.

Pada kesempatan ini, Menperin Saleh Husin juga mengunjungi pameran Exclusive Furniture Show 2015 di yang juga digelar kompleks JCC.

Untuk diketahui, pemerintah mendorong peningkatan daya saing industri ini antara lain melalui kebijakan pelarangan ekspor bahan baku kayu yang diatur dalam Permendag No. 44 Tahun 2012 tentang Barang Dilarang Ekspor. Pelarangan ekspor bahan baku rotan diatur dalam Permendag No. 35 Tahun 2011 tentang Ketentuan Ekspor Rotan dan Produk Rotan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement