Jumat 09 Oct 2015 21:10 WIB

Polisi Gunakan Ahli Hipnotis Bongkar Pembunuhan Bocah dalam Kardus

Rep: C33/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise berdoa di makam Putri Nur Fauziah seorang anak korban pembunuhan disertai tindak kejahatan asusila, di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (7/10).
Foto: Antara/Lucky R
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise berdoa di makam Putri Nur Fauziah seorang anak korban pembunuhan disertai tindak kejahatan asusila, di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya akan menggunakan berbagai teknik investigasi untuk mengungkap kasus pembunuhan PNF, bocah perempuan yang mayatnya ditemukan dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti mengatakan salah satunya adalah teknik hipnotis (hipno forensik) guna menggali keterangan dari Agus, yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan tersebut.

"Hari ini kami melakukan pemeriksaan intensif kepada A dengan teknik hipno forensik, saudara Kirbi ini ahli forensik dan kami sering gunakan untuk pengungkapan kasus," ujarnya, Jumat (9/10).

Krishna menjelaskan hipno forensik ini merupakan salah satu upaya menggali keterangan seseorang terperiksa dengan menggunakan teknik hipnoterapi. Menurutnya teknik ini sudah lama dikembangkan di Polda Metro Jaya.

"Ini untuk memeriksa orang-orang dengan ketidakmauan untuk bercerita secara benar. Ini bukan alat bukti, tapi teknik interogasi interview," jelasnya.

Sementara itu, ahli teknik hipno forensik itu, Kirbi menjelaskan cara kerja hipnoterapi. Menurutnya teknik ini digunakan untuk menginterogasi saksi atau terperiksa.

"Jadi ketika menjawab, tidak hanya konten dan kata-kata yang dia sampaikan, bisa jadi alat diperiksa benar atau tidak. Tapi juga dari gerak-gerik dan bahasa tubuh," katanya.

Kirbi menyatakan seseorang yang diinterogasi masih ada kemungkinan untuk berbohong ketika dihipnoterapi. Namun, kata dia, dengan cara interogasi yang tepat ditambah dengan hipnotis maka mampu memperoleh kecenderungan seseorang.

"Orang ini sebetulnya menyembunyikan sesuatu atau tidak, atau mungkin ada orang lain yang terlibat atau tidak, itu bisa digali dari situ," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement