Selasa 18 Aug 2015 13:03 WIB

Menhub Jonan Minta KNKT Laporkan Hasil Investigasi Trigana Air

Ignasius Jonan
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ignasius Jonan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk cepat melakukan investigasi jatuhnya Pesawat Trigana Air IL 257 yang jatuh di Jayapura, Ahad (16/8) sore.

"KNKT diminta paling lambat satu bulan untuk menyampaikan laporan awalnya," kata Jonan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (18/8).

Terkait nama manifest yang berbeda nama, Jonan meminta untuk diadakan koordinasi antarunit. "Prinsip tidak boleh lagi terjadi ada penumpang yang namanya berbeda dengan catatan manifest," katanya.

Sesuai Peraturan Menteri yang berlaku, dia mengatakan Kapolda dan Danlanud siap membantu. "Untuk kasus Trigana saat ini, pihak Trigana menyatakan akan menyelesaikan masalah asuransi para korbannya dengan baik. Perbedaan nama mungkin saat ini bisa di atasi, tapi ini akan memalukan Indonesia di mata internasional," katanya.

Selain itu, lanjut dia, media diminta sabar untuk tidak menggiring pada suatu kesimpulan tertentu. Sementara itu, Kepala KNKT Tatang Kurniadi mengatakan tidak ada orang asing dalam pesawat tersebut, seluruhnya warga negara Indonesia.

"Oleh karena itu, tidak ada kewajiban untuk melaporkan hasil investigasi ini kepada negara lain," katanya.

Kotak hitam Basarnas telah ditemukan Kotak hitam pesawat Trigana Air dengan nomor penerbangan IL 257 rute Jayapura-Oksibil yang mengalami hilang kontak Minggu sore (16/8) dan jatuh di Gunung Bintang ditemukan pada pukul 13.40 WIT.

Kepala Basarnas Henry Bambang Soelistyo mengatakan pesawat ditemukan di Gunung Bintang, pada 04 derajat 49 menit 289 detik arah Selatan dan 140 derajat 29 menit 953 detik arah Timur. Sementara itu, jarak dari Bandara Oksibil diperkirakan tujuh Nautical Mile.

"Tadi malam tim darat bermalam di 1.000 meter (satu kilometer) butuh waktu paling sedikit satu jam. Koordinat yang kemarin disampaikan diyakinkan bahwa itu 100 persen benar," katanya.

Bambang mengatakan dua orang petugas telah diturunkan di titik sasaran oleh helikopter airfast diprioritaskan menyiapkan helipad. Selain itu, dua anggota TNI (Paskhas) yang melalui jalan darat juga sudah sampai di lokasi sasaran sekitar pukul 05.00 WIT. "Alat pendingin sangat dibutuhkan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement