Senin 17 Aug 2015 20:49 WIB

PDIP Berikan Saran Kalahkan Risma di Pilkada Surabaya

Pilkada 2015
Pilkada 2015

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Rasiyo-Dhimam Abror yang diusung Demokrat dan PAN merupakan lawan berat calon petahan Risma-Whisnu yang diusung PDIP di Pilkada Surabaya 2015.

"Terus terang dan jujur kami akui bahwa pasangan Pak Rasiyo-Dhimam Abror adalah lawan yang sepadan dan berat. Mereka akan menjadi rival seimbang bagi pasangan Risma-Whisnu dalam Pilkada Surabaya," kata ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP Bambang D.H., di sela-sela menjadi inspektur upacara 17 Agustus di kampus Universitas 17 Agustus 1945 di kawasan Jalan Semolowaru, Surabaya, Senin (17/8).

Mantan Wali Kota Surabaya ini dengan tegas menyatakan bahwa bisa saja pasangan yang diusung Demokrat dan PAN itu mampu membalikkan prediksi banyak orang.

Pria yang juga anggota DPRD Jatim ini bahkan tidak segan-segan memberikan resep serta menunjukkan kunci untuk bisa mengalahkan pasangan Risma-Whisnu dalam perebutan kursi orang nomor satu di jajaran Pemkot Surabaya tersebut.

"Bila ingin mengalahkan Risma, kuncinya mudah. Sekarang masih ada waktu. Kalau Pak Rasiyo dan Mas Abror bisa mengelola media dengan baik maka akan berhasil. Itu kuncinya, media harus dikuasai. Kalau masalah media, saya yakin mas Abror pasti sudah lebih tahu dan lebih piawai. Ini kompetisi yang menarik," tutur Bambang DH.

Ia menegaskan bukan tidak mungkin Rasiyo-Abror bisa mengalahkan Risma. Mantan wali kota Surabaya ini memberikan contoh kasus seperti yang sudah terjadi di DKI Jakarta. Bagaimana bisa petahana kuat Fauzi Bowo (Foke) bisa dikalahkan oleh Jokowi pada saat Pilgub DKI Jakarta waktu itu.

"Buktinya ketika itu Foke cukup populer dan survei untuk Foke juga cukup tinggi elektabilitasnya. Namun dapat dikalahkan oleh Jokowi. Padahal saat itu Jokowi baru saja datang ke Jakarta dan waktunya saat itu singkat. Tapi buktinya Jokowi mampu mengalahkan petahana," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement