Jumat 07 Aug 2015 18:48 WIB
Muktamar NU

Gus Ipul: KH Musfofa Bisri Pantas Jadi Panutan NU

KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) membacakan karya puisi dan pidato budayanya diiringi permainan piano oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Foto: Republika/Rakhmawaty
KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) membacakan karya puisi dan pidato budayanya diiringi permainan piano oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua panitia daerah Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama, Saifullah Yusuf menilai KH Ahmad Mustofa Bisri pantas dijadikan panutan warga NU. Sebab Mustofa Bisri dinilainya setia mengabdi meski tak menjadi pengurus.

"Orang seperti beliau pantas menjadi panutan dan contoh bagi kita, sebab bukan jabatan yang dikejar. Jadi pengurus atau tidak, beliau tetap mengabdi ke NU," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, Gus Mus, sapaan akrab KH Ahmad Mustofa Bisri, merupakan ulama dan kiai sejati. Karena tidak pernah mengejar jabatan di NU, malah faktanya jabatan yang mengejarnya. Mantan ketua umum Gerakan Pemuda Ansor tersebut juga mengaku terharu karena malah menerima ucapan selamat dari Gus Mus atas terselenggaranya Muktamar di Jombang.

"Ini yang membuat saya sangat terharu. Beliau menyempatkan mengirim pesan singkat melalui ponsel atas kesuksesan Muktamar ke-33 NU," ucap pria yang akrab disapa Gus Ipul.

Mantan menteri pembangunan daerah Tertinggal tersebut juga mengaku heran dengan pilihan Gus Mus yang enggan menjadi Rois Aam untuk periode 2015-2020 meski terpilih. "Padahal beliau sudah resmi ditetapkan sebagai Rois Aam, dan itu sah, namun tetap tidak mau dan memilih mengundurkan diri. Beliau khawatir nanti dipahami secara keliru oleh umat NU," katanya.

Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut juga menilai fenomena seperti ini bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat, terutama warga NU untuk tidak mengejar jabatan. Pada Muktamar ke-33 NU di Jombang, 1-5 Agustus 2015, terpilih KH Said Aqil Siradj menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara aklamasi setelah pesaingnya, As'ad Ali Said, menyatakan mundur pada pemilihan putaran kedua. Sedangkan, posisi Rais Aam dijabat oleh KH Ma'ruf Amin usai Rais Aam terpilih KH Ahmad Mustofa Bisri memilih mundur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement