REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Polisi Resor Garut AKBP Arief Rachman menyatakan jalur Cijapati, yang menghubungkan Kabupaten Garut dengan Bandung, Jawa Barat, tidak layak dilintasi banyak kendaraan pada musim arus mudik Lebaran.
"Disarankan pemudik agar tidak menggunakan jalur alternatif Cijapati terutama bagi yang menggunakan kendaraan roda empat," kata Arief kepada wartawan di Garut, Sabtu (11/7).
Ia menuturkan, di jalur alternatif itu terdapat dua hambatan yang dapat mengancam keselamatan pengendara yakni jembatan
Bangbayang yang hanya dibangun sementara, serta ada perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
Pihaknya akan memberlakukan pembatasan jumlah kendaraan roda empat yang melewati jalur altenatif tersebut untuk menghindari bahaya atau kecelakaan.
"Saya sudah melakukan koordinasi dengan Kapolres Bandung agar kendaraan roda empat yang melewati Cijapati dibatasi, sedangkan roda dua tidak," katanya.
Ia menjelaskan pembatasan kendaraan terutama dari arah Bandung itu karena jembatan Bangbayang di Kampung Pintuan, Kecamatan Kadungora belum kuat untuk dilalui banyak kendaraan.
Bahkan lebar jembatan itu, lanjut dia, hanya dapat dilintasi satu arah sehingga kendaraan harus bergantian untuk melewati jembatan yang pernah roboh tahun 2014 itu. "Kalau tidak dibatasi, khawatir terjadi penyumbatan arus kendaraan di jalur itu," katanya.
Kepolisian Resor Garut telah menyiagakan sejumlah personel di jalur alternatif tersebut khususnya ditempatkan di jembatan dan pintu perlintasan kereta api.
Sedangkan jumlah personel untuk pengamanan Lebaran secara keseluruhan berjumlah 999 personel disebar? Di 14 pos pengamanan dan 124 pos penjagaan serta pengaturan.