Sabtu 15 Mar 2025 13:40 WIB

Pemudik tak Disarankan Lewat Jalur Cijapati Bandung-Garut, Ini Alasannya

Jalur alternatif Cijapati tembus ke wilayah Kabupaten Garut.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Qommarria Rostanti
Sejumlah kendaraan melintas di Jalur Alternatif Cijapati, Kabupaten Bandung. Satlantas Polresta Bandung menyarankan pemudik tidak menggunakan jalur Cijapati, Kabupaten Bandung saat mudik Lebaran 2025.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah kendaraan melintas di Jalur Alternatif Cijapati, Kabupaten Bandung. Satlantas Polresta Bandung menyarankan pemudik tidak menggunakan jalur Cijapati, Kabupaten Bandung saat mudik Lebaran 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satlantas Polresta Bandung menyarankan pemudik tidak menggunakan jalur Cijapati, Kabupaten Bandung saat mudik Lebaran 2025. Alasannya, karena jalur tersebut minim penerangan dan kondisinya yang memiliki tikungan tajam.

"Kita tidak sarankan ke Cijapati karena lokasi penerangan kurang kemudian tikungan tajam," ujar Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Danu Aditya Atmadja saat dihubungi, Sabtu (15/3/2025).

Baca Juga

Ia mengatakan pihaknya tidak menyarankan kendaraan pemudik melintas di jalur tersebut terutama untuk bus. Kasatlantas menyebut jalur alternatif Cijapati tembus ke wilayah Kabupaten Garut.

"Tidak sarankan ke Cijapati apalagi bus," kata dia.

Kasatlantas mengatakan Satlantas Polresta Bandung telah melakukan pengecekan jalur selatan Nagreg, Kabupaten Bandung yang akan dilintasi pemudik pada saat mudik Lebaran 2025. Mereka menemukan sejumlah titik rawan kepadatan dan rawan kecelakaan.

"Tiga pekan lalu kami sudah survei jalan khususnya jalan Nagreg yang mengarah ke Garut Tasik, Limbangan sama ke arah Garut kota. Saat survei kami temukan trouble spot atau titik rawan kepadatan dan kami temukan rawan laka," ujar Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Danu Raditya Atmadja.

Ia mengatakan, titik rawan kecelakaan berada di tanjakan Nagrog, dan turunan tajam Cikaledong. Pihaknya sudah memasang rambu-rambu peringatan rawan kecelakaan di titik-titik tersebut.

Kasatlantas melanjutkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dishub Kabupaten Bandung untuk menambah penerangan jalan sehingga pemudik tidak melewati titik gelap. Pihaknya pun menyiapkan mobil derek mengantisipasi kendaraan rawan mogok di jalur Nagrog.

Dengan mengetahui titik rawan kepadatan dan kecelakaan di jalur Nagreg, ia mengatakan sudah menyiapkan cara bertindak. Beberapa diantaranya rekayasa lalu lintas seperti buka tutup jalan, dan pelebaran lajur.

"Jadi lajur mengarah Tasik ke Bandung dibuat satu saat mudik, dari arah Bandung ke Tasik dibuat tiga," kata dia.

Pihaknya juga menyiapkan tim urai di titik kerawanan kepadatan yang menggunakan sepeda motor. Dengan adanya tol Cipali dan Cisundawu, ia mengatakan arus pemudik ke jalur Nagreg akan terpecah dan akan membantu kondisi lalu lintas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement