REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satlantas Polresta Bandung melakukan pengecekan jalur selatan Nagreg, Kabupaten Bandung yang akan dilintasi pemudik pada saat mudik Lebaran 2025. Mereka menemukan sejumlah titik rawan kepadatan dan rawan kecelakaan.
"Tiga pekan lalu kami sudah survei jalan khususnya jalan Nagreg yang mengarah ke Garut Tasik, Limbangan sama ke arah Garut kota. Saat survei kami temukan trouble spot atau titik rawan kepadatan dan kami temukan rawan laka," ucap Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Danu Raditya Atmadja saat dihubungi, Sabtu (15/3/2025).
Ia mengatakan, titik rawan kecelakaan berada di tanjakan Nagrog, dan turunan tajam Cikaledong. Pihaknya sudah memasang rambu-rambu peringatan rawan kecelakaan di titik-titik tersebut.
Kasatlantas melanjutkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dishub Kabupaten Bandung untuk menambah penerangan jalan sehingga pemudik tidak melewati titik gelap. Pihaknya pun menyiapkan mobil derek mengantisipasi kendaraan rawan mogok di jalur Nagrog.
Dengan mengetahui titik rawan kepadatan dan kecelakaan di jalur Nagreg, ia mengatakan sudah menyiapkan cara bertindak. Beberapa diantaranya rekayasa lalu lintas seperti buka tutup jalan, dan pelebaran lajur.
"Jadi lajur mengarah Tasik ke Bandung dibuat satu saat mudik, dari arah Bandung ke Tasik dibuat tiga," kata dia.
Pihaknya juga menyiapkan tim urai di titik kerawanan kepadatan yang menggunakan sepeda motor. Dengan adanya tol Cipali dan Cisundawu, ia mengatakan arus pemudik ke jalur Nagreg akan terpecah dan akan membantu kondisi lalu lintas.
Dengan adanya tol Cisumdawu, ia mengatakan dapat mengurangi beban jumlah kendaraan yang mengarah dari Jakarta ke Jawa. Mereka bisa menggunakan jalur alternatif dari Cikampek ke Cipularang dan ke Cisundawu kemudian ke jalur Jawa.
Ia memprediksi banyak pemudik juga yang akan melaju ke jalur selatan Nagreg menuju Jawa Tengah, Tasikmalaya, Limbangan hingga ke Cilacap. Pihaknya memprediksi puncak arus mudik terjadi pada tanggal 28 Maret.
Kasatlantas mengatakan arus mudik diperkirakan akan terpecah sebab dia pekan jelang Lebaran sudah diberlakukan Work From Home maupun Work From Anywhere. Ia menyebut kepadatan kendaraan tetap akan terjadi karena jumlah pemudik tiap tahun meningkat dan kapasitas jalan yang belum sebanding.
"Kalau padat tetap padat karena jumlah pemudik jutaan setiap tahun meningkat, kapasitas jalan juga dibanding dengan jumlah pengguna jalan masih belum sebanding khususnya pas mudik," kata dia. Ia menyebut sebanyak 1.160 personel diterjunkan dan 22 pos pelayanan serta pos pelayanan terpadu.