REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog dari Rumah Perlindungan Sosial Anak, Kementerian Sosial, Euis Heni Mulyani memastikan tidak ada indikasi kebohongan dari pernyataan GT (12 tahun) selama observasi berlangsung.
Selama delapan hari berada di rumah perlindungan anak, GT bisa menceritakan semua persoalannya secara runut. Hasil tes psikologi yang dilakukan kepadanya pun menunjukan tidak adanya indikasi kebohongan.
"Gesture tubuh, apa yang dibicarakan, keterangannya selalu sama, dia bisa menjelaskan semuanya dengan runut," ujar Euis saat ditemui di Rumah Fatimah, salah satu tetangga Sharon, Rabu (8/7).
Saat ini menurut Euis kondisi psikis GT dalam kondisi normal dan ceria. Meski Euis tak menampik GT masih merasa terancam dan cemas. Rasa terancam dan cemas ini didapati GT karena rasa ketakutan terhadap ibunya, Sharon Laesa Rose Prabowo.
Serangkaian kesimpulan ini didapati melalui serangkaian tes yang dilakukan selama delapan hari. Meski begitu, Euis mengatakan GT merupakan sosok yang sangat menyayangi ibunya. Malah, ada indikasi GT sangat membenci ayahnya karena merasa tidak perhatian kepadanya.
Selain tes psikologi kejiwaan yang dilakukan terhadap GT. Tes intelejensi menunjukan GT merupakan anak yang memiliki kecerdasan tingkat tinggi. Usia 12 tahun, GT memiliki kecerdasan sebesar 113. Angka ini menunjukan sikap GT yang cerdas, hal ini juga didukung dari sikap kooperatif GT selama proses observasi.