Ahad 14 Jun 2015 07:00 WIB

Psikolog: Penting, Kemampuan Menjalin Hubungan dengan Anak Angkat

Rep: C38/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mengadopsi anak (ilustrasi)
Foto: Prayogi/Republika
Mengadopsi anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Psikolog UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Achmad Chusaeni, mengungkapkan keinginan baik orang tua untuk mengadopsi anak harus diikuti dengan kemampuan menjalin hubungan. Anak selayaknya diperlakukan sama, baik anak kandung maupun anak angkat.

“Secara normatif, kalau orang tua mengangkat anak ini kan sebenarnya didasari keinginan baik karena dia ingin memiliki anak. Niat baik itu diikuti dengan kemampuan orang tua untuk menjalin hubungan dengan anak,” kata Achmad Chusaeni kepada Republika, Jumat malam (12/6).

Ia menambahkan, terlepas dari alasan orang tua angkat untuk mengadopsi, entah karena dia tidak punya anak dan sebagainya, niat awalnya baik. Hal itu perlu dibarengi dengan kemampuan orang tua untuk menjalin hubungan, memelihara, mengasuh, dan mengatasi setiap permasalahan yang mungkin terjadi pada anak.

Agama Islam, kata Achmad, mewajibkan orang tua untuk memelihara anak dengan baik, apapun statusnya. Baik orang tua kandung maupun orang tua angkat seharusnya mengembangkan kemampuan itu.

Menurutnya, kewajiban orang tua terhadap anak sama terlepas dari apa status anak. Secara agama anak itu titipan Tuhan, bukan kepemilikan kita. Ketika Tuhan menitipkan amanah itu, kita punya kewajiban pada Tuhan untuk memelihara anak dengan baik.

Menanggapi kasus Angeline, Achmad menilai kasus ini sebenarnya bisa juga terjadi pada anak kandung. “Sebenarnya tergantung orang tuanya, bagaimana kemampuan dia untuk mengelola emosi dan menjalin hubungan baik dengan anak,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement