Kamis 28 May 2015 16:47 WIB

Soal Islah, Kubu Agung: Ini Cuma Gencatan Senjata

Rep: C82/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
yorrys raweyai
Foto: ANTARA
yorrys raweyai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar Munas Ancol, Yorrys Raweyai mengatakan ada persepsi yang multitafsir terhadap kesepakatan yang akan dibangun antara pihaknya dengan pihak Aburizal Bakrie dalam menghadapi Pilkada serentak Desember mendatang. Yorrys mengatakan, dari hasil pertemuan dengan mantan Waketum Golkar Jusuf Kalla, apa yang terjadi saat ini bukanlah islah.

"Kalau mengutip omongan JK, ini gencatan senjata, bukan berarti sudah clear. Tapi ada banyak ranjau, untuk itu dipercayakan pada masing-masing tim agar semua bisa terakomodir yang mau ikut Pilkada. Jadi bukan islah. Kalaupun mau dibilang islah, islah parsial, bukan islah komprehensif," kata Yorrys dalam jumpa pers usai Rapat Pleno, di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (27/5).

Yorry mengatakan, apa yang disepakati kedua kubu adalah kesepakatan bersama untuk memberikan motivasi dan semangat pada keluarga besar Golkar di daerah-daerah yang akan ikut dalam Pilkada. Oleh karena itu, tim teknis yang akan dibentuk kedua kubu nantinya akan membicarakan formula terbaik untuk menjembatani para kader yang ingin mencalonkan diri dalam Pilkada.

"Kader jangan sampai kehilangan pegangan karena kisruh di pusat ini. Tim akan bicarakan rumusan-rumusan terbaik sehingga mereka ada kepastian bisa ikut dalam Pilkada," ujarnya.

Dalam rapat tersebut ditegaskan, kubu Agung akan memilih tiga hingga enam orang untuk menjadi tim teknis yang mengakomodir kesepakatan kedua kubu dalam menghadapi Pilkada serentak Desember mendatang. Yorrys mengatakan, tim tersebut akan berunding merumuskan mekanisme terbaik selama proses kesepakatan itu terjalin. Meski begitu, Yorrys mengaku pihaknya belum menentukan siapa saja yang akan masuk dalam tim tersebut.

"Proses ini tidak mencampuri hukum sama sekali. Soal hukum, banding tetap kita lakukan," kata Yorrys.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement