Selasa 26 May 2015 21:10 WIB

Tim Ekskavasi Situs Liyangan Temukan Bangunan Berelief

Situs Liyangan di Purbosari, Ngadirejo, Temanggung, Jateng.
Foto: Antara /Anis Efizudin
Situs Liyangan di Purbosari, Ngadirejo, Temanggung, Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Tim ekskavasi Situs Liyangan di lereng Gunung Sindoro, Desa Purbosari Kabupaten Temanggung menemukan bangunan berelief di halaman empat situs tersebut.

"Bangunan di teras keempat itu cukup istimewa karena pertama kali ditemukan bangunan dengan relief atau hiasan," kata Ketua tim ekskavasi Situs Liyangan dari Balai Arkeologi Yogyakarta, Sugeng Riyanto di Temanggung, Selasa (26/5).

Ia mengatakan dengan ditemukannya bangunan candi atau petirtaan di halaman keempat ini membuktikan adanya bangunan berhias di Liyangan. Sejumlah bangunan yang ditemukan di Situs Liyangan sebelumnya terkesan biasa atau polos.

Ia menuturkan ekskavasi situs zaman Mataram Kuno di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung tahun ini juga menemukan sesuatu yang penting, yakni halaman atau teras keempat berupa candi atau petirtaan itu.

Selama ini, katanya Situs Liyangan dibagi tiga halaman, yakni halaman pertama ditemukan candi, halaman kedua terdapat batur dan 12 lubang tiang, dan halaman ketiga tempat ditemukan data penting berupa artefak.

"Pada ekskavasi kali ini kami buka halaman empat yang tahun lalu ditemukan semacam candi atau peturtaan dan baru ketemu sudut dengan dua jaladwara. Sekarang dibuka lebih luas dan diketahui bangunan itu berukuran 4,5 kali 5,5 meter menghadap ke arah tenggara atau ke arah jalan batu," katanya.

Ia menjelaskan pada bagian depan bangunan terdapat empat jaladwara atau tempat saluran air dan di sisi kiri atau timur laut ada enam jaladwara, tetapi yang lima rusak terkena material vulkanik erupsi Gunung Sindoro abad X Masehi.

"Di bagian belakang terdapat area yang tersambung dengan bangunan candi. Di antara bangunan terdapat saluran air, makanya sampai sekarang kami belum bisa memastikan itu petirtaan atau candi karena dua ciri-cirinya ada semua.

Ia menyebutkan ciri candi misalnya di bagian tengah atas terdapat altar, tetapi bisa juga disebut petirtaan karena ada saluran air dari belakang mengelilingi candi.

"Misteri bangunan itu nantinya baru bisa terkuak jika sudah dilakukan penggalian seutuhnya. Direncanakan ke depan akan dibuka lagi material yang menutupi bangunan terutama ke arah timur laut dan barat laut," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement