Jumat 22 May 2015 15:20 WIB

Ramai Jadi Tujuan Wisata, Bandara Belitung Minim Keamanan

Rep: c85/ Red: Satya Festiani
Wisatawan berjalan di tepi pantai di antara bebatuan granit di Tanjung Tinggi, Belitung, Bangka Belitung.
Foto: Antara
Wisatawan berjalan di tepi pantai di antara bebatuan granit di Tanjung Tinggi, Belitung, Bangka Belitung.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PANDAN -- Belajar dari tindakan nekat seorang Mario Steven Ambarita yang menyusup ke dalam ruangan roda belakang pesawat Garuda Indonesia di Bandara Syarif Kasim II Pekanbaru awal April lalu membuat pemerintah meminta setiap bandara memperketat keamanan bandara.

Atas kejadian tersebut, Kementerian Perhubungan bahkan meminta agar setiap pengelola atau operator bandara lebih meningkatkan keamanan di bandara, seperti pemasangan CCTV dan juga meninggikan pagar tembok bandara.  

Sayangnya persiapan tersebut belum dilakukan sepenuhnya di Bandara H.A.S Hanandjoeddin Tanjung Pandan, Belitung. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I Bandara, Suparno mengakui hal ini. Pengamanan baru sebatas pengawasan manual oleh petugas di daerah terminal.

"CCTV belum bisa, baru pengamanan di daerah terminal," kata Suparno, Jumat (22/5).

Selain belum dilengkapi CCTV, Bandara Tanjungpandan juga belum sepenuhnya dipagari. Meski demikian, Suparno memastikan bahwa pihaknya tetap berupaya selalu menjaga kesterilan bandara yang menjadi tanggung jawabnya itu.

"Jadi untuk keamanan di bandara kami lakukan semampu kami. Yang kami lakukan keamanan di akses-akses utama, seperti melakukan operasi ke lapangan sebelum dan sesudah bandara ditutup. Kami berusaha melakukan prosedur sesuai standar," katanya.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement