Kamis 01 Feb 2024 12:15 WIB

Tradisi Cheng Beng Jadi Daya Tarik Pariwisata Belitung

Cheng Beng merupakan tradisi luhur masyarakat Belitung.

Ritual cheng beng (ilustrasi)
Foto: blogspot
Ritual cheng beng (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Tokoh masyarakat Tionghoa Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Ayie Gardiansyah menyatakan tradisi Cheng Beng atau sembahyang kubur dapat menjadi daya tarik pariwisata bagi daerah berjuluk Negeri Laskar Pelangi itu.

"Tinggal dikemas dengan bagus maka bisa menjadi daya tarik pariwisata," katanya usai menghadiri rapat Belitung Chinese Internasional Festival 2024 di Tanjung Pandan, Kamis ().

Baca Juga

Menurut dia, pemerintah daerah (pemda) dapat mengemas tradisi sembahyang kubur di daerah itu yang diselenggarakan setiap tahun menjadi agenda pariwisata. Pelaksanaan Cheng Beng atau tradisi sembahyang kubur di daerah itu akan berlangsung pada 4 Maret - 5 April 2024 mendatang.

"Karena selama ini tradisi Cheng Beng belum dikemas saja, jadi penting untuk dikemas karena memiliki potensi nilai ekonomi yang tinggi," ujar Avie.

Tradisi sembahyang kubur turun temurun dilaksanakan oleh warga keturunan Tionghoa, bukan hanya di Belitung, namun di belahan dunia manapun.

"Hukumnya wajib bagi para ahli waris untuk melakukan ziarah kubur leluhur lintas agama. Jadi agama apapun wajib pulang pada bulan itu untuk berziarah. Kalau penganut Budha dan Khonghucu mereka sembahyang sesuai tradisi, tapi kalau Kristen dan Katolik mereka mempersembahkan karangan bunga," katanya.

Ayie mengatakan pada momentum Cheng Beng warga keturunan Tionghoa yang berada di luar daerah wajib pulang ke kampung halaman guna berziarah ke makam para leluhur.

Ia menyebutkan para peziarah tersebut bahkan ada yang berasal dari luar negeri seperti dari Australia, Hong Kong, China, dan Taiwan.

"Memang terjadi setiap tahun mereka pulang kampung, yang dari luar negeri juga pulang kampung untuk ziarah," ujarnya.

Ia berharap pelaksanaan Cheng Beng 2024 ini dapat memberikan dampak positif bagi daerah, salah satunya peningkatan kunjungan wisatawan dan ekonomi daerah.

"Kami sangat mendukung upaya pemerintah daerah dalam mengemas tradisi Cheng Beng menjadi agenda pariwisata," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement