REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Presiden Luhut Pandjaitan mengatakan akan ada pertemuan rutin antara pemerintah dan mahasiswa untuk membahas berbagai kebijakan yang dianggap tidak prorakyat.
"Nantinya dalam pertemuan-pertemuan itu pemerintah akan diwakili oleh beberapa staf presiden," ujar Luhut ke hadapan massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), di sekitar Istana Merdeka, Jakarta, Kamis petang (21/5).
Pertemuan tersebut, kelak merupakan ajang komunikasi terkait program pemerintah yang dijadikan perhatian serius oleh mahasiswa, dan dirasakan tidak prorakyat. Menurut Luhut, pertemuan rutin tersebut merupakan perwujudan komunikasi yang santun dan bermartabat dari para mahasiswa.
"Sebagai generasi penerus bangsa, kalian telah melaksanakan sebuah landasan yang bagus," tutur Luhut. Luhut meminta untuk selanjutnya interaksi antara mahasiswa dan pemerintah dilakukan dengan itikad dan semangat yang baik serta penuh kesantunan sebagai orang Indonesia.
Kehadiran Luhut di tengah mahasiswa didampingi oleh Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, setelah pertemuan dengan
50 orang Presiden BEM.
Luhut mengatakan pertemuan tersebut berlangsung baik dan alot. "Perwakilan mahasiswa memiliki pemikiran-pemikiran matang yang patut diapresiasi," katanya.
Pertemuan tersebut dilakukan mulai sekitar pukul 14.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 17.30 WIB. Setelah Luhut menyampaikan orasinya, ribuan aktivis BEM SI berangsur-angsur membubarkan diri dari depan Istana Merdeka.