REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Theofilus Dicky (21 tahun), mahasiswa Universitas Atmajaya, Yogyakarta, adalah saksi hidup musibah terjatuh rekannya, Eri Yunanto ke dalam kawah Gunung Merapi. Dicky merupakan rekan Eri Yunanto. Mereka selalu berdua naik menuju puncak, hingga akhirnya, Eri Yunanto terpeleset dan jatuh ke kawah Gunung Merapi, Sabtu (17/05).
"Saya masih ingat saat dia terjatuh. Sempat saya teriaki panggil namanya. Tapi, tidak dijawab," ungkapnya Dicky ditemui menunggu hasil evakuasi Eri di Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Senin (18/5).
Raut masih pucat pasi. Mahasiswa Universitas Atmajaya, Yogyakarta, ini masih tampak shock. Lesu. Ia masih jelas terbayang dalam ingatkan detik-detik terakhir sebelum musibah.
Saat itu, usai memfoto Eri di Puncak Garuda, sebelum turun dari Puncak, korban sempat memintanya untuk berjaga di depan. Namun malang, Eri yang kala itu terlihat ragu-ragu saat hendak turun, justru terpeleset dan jatuh ke sisi yang lain.
"Dia terjatuh ke samping dan langsung jatuh ke kawah," ujarnya.
Dicky sendiri mengaku, sebelum rekannya tersebut naik ke Puncak Garuda untuk berfoto sempat diingatkan bila ragu-ragu tidak usah naik. Namun korban nekat, karena saat itu melihat pendaki lain juga melakukan hal yang sama dan berhasil. Namun, Eri Jatuhnya sangat cepat sekali.
"Hanya dalam hitungan menit," ucap Dicky lesu.
Diceritakan pula, saat korban terjatuh, Dicky sontak ingin menolong. Namun, ketika hendak mendekat dan menolong, Dicky dicegah oleh pendaki lain karena sangat berisiko dan memberitahukan ke bascamp.
"Dia ke Merapi baru pertama kali. Dan, niatnya memang ingin foto-foto," kata Dicky bercerita tentang Eri.
Dari jumlah total enam rombongan yang naik, hanya Dikcy dan Eri yang memutuskan untuk naik ke Puncak. Dicky mengaku sering naik gunung bersama Eri. Mereka sudah pernah mendaki Gunung Merbabu, Gunung Ijen yang terletak di Kabupaten Banyuwangi. Dan, terakhir naik ke Gunung Merapi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
