Ahad 17 May 2015 14:49 WIB

Tangisan Pengungsi Rohingya yang tak Mau Dipulangkan ke Myanmar

Warga etnis Rohingya memilih celana dan baju bekas sumbangan warga di tempat penampungan sementara di gedung Gelanggang Olahraga (GOR) Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, Rabu (13/5).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Warga etnis Rohingya memilih celana dan baju bekas sumbangan warga di tempat penampungan sementara di gedung Gelanggang Olahraga (GOR) Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, Rabu (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Para pengungsi Rohingya yang terdampar di perairan Aceh dan kini ditampung di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Kuala Cangkoi Lapang Kabupaten Aceh Utara menolak dipulangkan ke negaranya, Myanmar.

"Saya tanya kepada mereka, semuanya menolak dipulangkan," kata relawan Hilal Merah Hilmi Bakar, Ahad (17/5).

Dengan menggunakan sedikit Bahasa Arab dan lebih banyak bahasa isyarat karena sebagian dari mereka berbahasa asalnya, menurut Hilmi mereka sambil menangis mengatakan lebih baik mati di tempat penampungan sementara ini.

"Saya tanya-tanya dengan sedikit Bahasa Arab, tadi mereka menangis tidak mau dipulangkan ke negara asalnya, karena bisa dipastikan mereka juga akan mati di sana," ungkapnya.

Menurut dia, kondisi mereka mulai membaik dan mulai bersosialisasi dengan masyarakat setempat. Mereka senang karena bisa selamat setelah terombang-ambing di laut selama empat bulan dan diterima dengan baik oleh masyarakat.

Saat ini 583 warga asing di antaranya 240 warga Bangladesh yang bertujuan mencari kerja ke Malaysia terdampar di Aceh Utara. Warga Bangladesh saat ini ditempatkan di kantor imigrasi Lhokseumawe untuk diidentifikasi lebih lanjut.

Menurut Hilmi, tim dari badan PBB untuk urusan pengungsi (UNHCR) masih melakukan pendataan untuk mengidentifikasi mana yang betul-betul pelarian dan pencari kerja.

Sementara, mereka yang sakit juga tengah menjalani pemulihan, baik kondisi fisik maupun trauma psikis.

Bantuan dari berbagai pihak terus mengalir bagi para pengungsi Muslim Rohingya tersebut dan pihak-pihak seperti pemda, dinas sosial, dinas kesehatan, Palang Merah Indonesia, TNI, Polri serta organisasi non pemerintah lainnya terjun menolong mereka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement