REPUBLIKA.CO.ID, PESISIR SELATAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan mulai memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat yang ada di kawasan Mandeh.
"Kita sekarang sudah mulai ada pelatihan dan sudah ada sosialisasi, sudah ada khusus bahasa Inggris," kata Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit dalam acara Mandeh Joy Sailing dan Festival Mandeh, Sabtu (16/5).
Ia mengatakan, pelatihan dan pembinaan dimulai dari para pemuda setempat. Karena, para pemuda inilah yang nantinya akan mengamankan wilayahnya masing-masing. "Karena ini pemberdayaan, tentu pemuda harus terlibat langsung didalam pengelolaan pariwisata ini," ujar Nasrul.
Dirinya juga akan mempertahankan budaya lokal masyarakat yang masih kental serta masakan-masalah khas daerah tersebut.
Saat ini, Nasrul menuturkan, telah dibentuk komunitas-komunitas yang nantinya akan memandu snokling, diving serta wisata laut lainnya. "Sekarang mereka lagi kursus, nanti kita siapkan di sini masyarakat punya (peralatan), nanti kita sewakan, nanti menjadi pemandu," jelasnya.
Ia menjelaskan wisata bahari di kawasan Mandeh, menawarkan sejumlah spot mengagumkan seperti, situs sejarah bangkai kapal Boelongan, korban bom Jepang di masa Perang Dunia kedua, terumbu karang, ikan-ikan hias di kawasan Mandeh.
"Kita sedang menyiapkan itu, mereka sedang belajar. Mereka menyipkan alatnya. Tentu dari segi keamanan mereka (para wisatawan), harus terjaga," tutur Nasul.
Sebelumnya, pemerintah berencana menjadikan kawasan Mandeh yang terletak di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) menjadi salah satu tujuan pariwisata laut di Indonesia bagian barat. Menteri PPN / Kepala Bappenas Andrinof Chaniago berharap, kawasan Mandeh nantinya menjadi daerah wisata yang minim akan aksi premanisme.