REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Investor asal Turkiye, SAJA Group menjajaki potensi investasi sektor pariwisata pada dua lokasi di Sumatra Barat masing-masing Kawasan Mandeh di Pesisir Selatan, dan Mentawai.
"Mereka sudah datang ke Sumbar dan minta izin untuk menjajaki investasi pariwisata di Mandeh dan Mentawai," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi di Padang, Jumat (26/1/2024).
Ia mengatakan Sumbar sangat terbuka untuk investasi yang serius baik dari pengusaha lokal maupun internasional.
Menurutnya investasi penting untuk akselerasi perekonomian daerah. Selain bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), investasi juga membuka peluang lapangan kerja baru yang mendukung upaya mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.
"Sektor pariwisata di Sumbar juga semakin baik dengan jumlah kunjungan wisatawan pada 2023 mencapai 11,5 juta orang. Ini bisa menjadi salah satu referensi bagi investor untuk menanamkan modal di Sumbar," katanya.
Mahyeldi mengatakan Pemprov Sumbar terus berupaya untuk membawa investor masuk ke daerah itu dengan aktif menawarkan potensi investasi daerah pada berbagai forum.
Salah satu investor yang diharapkan masuk adalah para perantau Minang atau Minang diaspora yang ada di luar Sumbar.
Sebelumnya perwakilan SAJA Group Abdullah Alamri menyebut pihaknya ingin menjajaki potensi investasi dalam bentuk pembangunan resort dan perhotelan di Kawasan Mandeh dan Mentawai.
Ia menyebut setelah kunjungan awal itu, mereka akan menurunkan tim ke Sumbar untuk menindaklanjuti rencana investasi tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sumbar, Adib Alfikri menyebutkan SAJA Group merupakan jaringan bisnis yang salah satunya di bidang investasi sektor pariwisata.
Ia berharap penjajakan awal itu akan berbuah kerja sama yang saling menguntungkan.