Rabu 13 May 2015 10:07 WIB

Enggan Disatukan, Tommy Soeharto Ancam Kubu Agung Laksono

Kader Partai Golkar Tommy Soeharto.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Kader Partai Golkar Tommy Soeharto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar Tommy Soeharto dan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung mengusulkan agar digelar Musyarawah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menyatukan kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Sayangnya, usulan Tommy tersebut disambut sebelah mata oleh kubu Agung, yaitu Leo Nababan yang meragukan legal standang Munaslub.

Tommy Soeharto sepertinya kesal dengan pernyataan Leo Nababan. "Leo Nababan sebaiknya kalau anda berniat baik untuk Golkar jangan mengeluarkan statement-statemen lebay. Maunya apa? Langsung saja..!!" katanya melalui akun Twitter, @HutomoMP_9.

Dia mempertanyakan motif kubu Agung yang sepertinya enggan bersatu dengan kubu Ical. "Mau disatukan kok banyak curiga, Sudah dibayar berapa harga diri Anda? Apa mau sekalian si pembeli harga diri Anda saya borong," ujar putra bungsu presiden RI ke-2 Soeharto tersebut.

Tommy meminta semua pihak untuk bisa menurunkan tensi perseteruan politik. Hal itu agar partai beringin tersebut bisa ikut pilkada serentak pada Desember mendatang.

"Harusnya sadar diri berusaha menyatukan Golkar, kok malah berusaha menggagalkan. Apa memang Anda-ana berniat menggagalkan PG ikut Pilkada?"

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement