Selasa 12 May 2015 01:25 WIB

Pemkot Siapkan Tiga Titik Relokasi Sementara Kebakaran Pasar Johar

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Indah Wulandari
 Suasana kebakaran yang terjadi di Pasar Johar Semarang, Ahad (10/5) dini hari. (Republika/Bowo Pribadi)
Suasana kebakaran yang terjadi di Pasar Johar Semarang, Ahad (10/5) dini hari. (Republika/Bowo Pribadi)

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyiapkan tiga lokasi sementara untuk menampung para pedagang Pasar Johar yang terbakar hebat yang terjadi Sabtu (9/5) malam lalu.

Ketiga lokasi sementara, yakni lantai 2 Pasar Hygienis Rejomulyo, lantai tiga Pasar Bulu serta tempat parkir Kanjengan, yang berada tepat di belakang Pasar Johar.

“Sifatnya hanya sementara sambil menunggu pasar darurat yang diperkirakan akan memakan waktu satu bulan di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) siap. Untuk sementara para pedagang pasar Johar dan pasar Yaik sudah bisa berjualan,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Senin (11/5).

Ia juga meminta agar proses penataan lahan dan pembuatan pasar darurat harus rampung satu bulan. Sehingga pasar darurat ini sudah dapat dimanfaatkan para pedagang dalam menghadapi Lebaran.

Pemkot Semarang juga berkomitmen untuk mencari lembaga kauangan atau perbankan guna membantu para pedagang untuk mengakses permodalan.

Solusi ini untuk mengurangi beban para pedagang yang sebagian harta bendanya ikut ludes.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel juga meminta relokasi para pedagang pasar Johar Semarang dan pasar Yaik yang terbakar hebat harus dilakukan secepatnya.

Kementerian Perdagangan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan Pemkot Semarang untuk mempercepat langkah relokasi pedagang.

Hal ini penting dilakukan agar aktivitas perekonomian para pedagang kedua pasar ini bisa bergulir kembali. “Karena tidak lama lagi sudah menjelang Lebaran,” katanya.

Untuk jangka panjang, lanjutnya, Kementerian Perdagangan bakal berkoordinasi dengan Presiden Jokowi guna mengatasi dampak kebakaran pasar.

Di lain pihak, ia juga menegaskan pembangunan kembali pasar induk terbesar di Jawa Tengah ini akan diupayakan. Hanya saja ia ingin desain asli pasar ini tetap dipertahankan.

“Tentu akan kita pertahankan keasliannya. Karena ini merupakan bangunan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah luar biasa,” tambah Rachmat.

 Berdasarkan pantauan, lokasi sementara para pedagang di tempat parkir Kanjengan sudah dipersiapkan. Agus (36), pengawas lokasi parkir ini mengakui, jumlah pedagang yang akan ditampung sementara mencapai 260 orang.

Untuk itu, pihaknya menyiapkan lokasi parkir A di lantai 2 khusus untuk pedagang eks pasar murah (PM) serta parkir B mulai lantai 1 hingga lantai 4. Sehingga untuk parkir masih disisakan satu lantai untuk mobil dan sepedamotor.

Hari ini pihaknya telah merampungkan pembagian area berjualan sesuai dengan daftar yang sudah ada di tangannya. “Kemungkinan Selasa, 12 Mei 2015 sebagian pedagang sudah akan menempati,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement