Ahad 10 May 2015 11:35 WIB

Polisi Selidiki Keaslian Video Ajakan 'Rampok APBD' Sekda Banten

Rep: C81/ Red: Bayu Hermawan
 Kapolda Banten, Brigjen Pol Boy Rafli Amar.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kapolda Banten, Brigjen Pol Boy Rafli Amar.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Polda Banten mulai melakukan penelusuran terhadap keaslian video Sekretaris Daerah (Sekda), Kurdi Matin yang mengajak masyarakat Banten untuk merampok Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banten.

"Kita masih melakukan penelitian, video itu asli apa sudah melalui proses editing. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini kita bisa menyimpulkan keasliannya," kata Kapolda Banten, Boy Rafli Amar, Ahad (10/5).

Menurut mantan Kapuspenum Mabes Polri tersebut. Keaslian atas video tersebut sangat berpengaruh terhadap penyelidikan yang sedang berjalan. Karena akan merubah delik aduan dan merubah siapa tersangkanya yang kini masih di dalami.

"Asli atau tidaknya video itu akan mempengaruhi kontruksi hukum. Namun apabila video itu asli maka unsur pencemaran nama baiknya tidak terpenuhi," jelasnya.

Bahkan, Pihak Polda Banten pun sedang mencari siapa orang yang mengunggah video tersebut ke youtube agar diketahui motif dan pembicaraan sebenarnya. "Makanya itu, saat ini kita masih mencari siapa penguploadnya. Nanti jika sudah diketahui, kita akan bisa mendalaminya apakah motifnya ingin mempermalukan atau ada unsur lain," tegasnya.

Sebelumnya, masyarakat Banten sempat dihebohkan dengan beredarnya video Sekda Banten, Kurdi Matin, di media youtube dengan judul "SEKDA BANTEN AJAK MASYARAKAT MERAMPOK APBD BANTEN" dengan durasi 45 detik.

Video tersebut telah dilihat sebanyak 10 ribu kali yang di unggah pada tanggal 05 April 2015 dengan nama akun Nur Aini.

Dalam video tersebut, Kurdi Matin berbicara dalam bahasa sunda "Makanya Banten itu lamun (kalau) urang (saya) ekstrem, dirampok APBD nya pun oleh orang Banten itu sah. Karena sebagian besar memanfaatkan potensi yang ada".

Kurdi Matin sendiri sempat membantah jika dirinya ngatakan seperti apa yang ramai dibicarakan khalayak umum. Ia mengatakan, jika masyarakat bisa menilai secara bijak menanggapi beredarnya video tersebut. "Secara umum masyarakat bisa melihat  secara gamlang apa yang saya bicarakan dalam video tersebut," katanya.

Menurutnya, jika cermat dan berpikiran jernih masyarakat bisa menilai secara objektif apa subtansi yang ia bicarakan dalam video tersebut. "Adab saya sebagai birokrat dan sebagai muslim Insya Allah akan saya pegang teguh," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement