Senin 27 Apr 2015 06:55 WIB

ACT Gugah Pemerintah Indonesia Ikut Bantu Korban Gempa Nepal

Rep: c 26/ Red: Indah Wulandari
  Seorang petugas tengah berupaya mengevakuasi korban dari  reruntuhan bangunan yang hancur akibat gempa bumi di Bhaktapur, Nepal, Ahad (26/4). (Reuters/Navesh Chitrakar)
Seorang petugas tengah berupaya mengevakuasi korban dari reruntuhan bangunan yang hancur akibat gempa bumi di Bhaktapur, Nepal, Ahad (26/4). (Reuters/Navesh Chitrakar)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) sebagai salah satu lembaga kemanusiaan berbasis kedermawanan dan kerelawanan akan mengirimkan bantuan bagi korban gempa 7,9 skala Richter di Kathmandu, Nepal.

ACT sekaligus akan melakukan kampanye untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap bencana negara lain.

"Kita akan mulai kampanye mudah-mudahan bangsa ini juga mau peduli terhadap peristiwa besar yang menimpa Nepal. Apalagi bangsa kita juga sering dilanda bencana," kata Presidium ACT Ahyudin saat dihubungi ROL, Ahad (26/4).

Ahyudin mengatakan, pemerintah harus lebih tanggap dalam mengupayakan bantuan. Bukan hanya memperhatikan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di sana. Namun, juga bantuan yang harus diberikan ke negara di Asia Selatan tersebut.

Terlebih, ujarnya, Nepal merupakan salah satu negara Asia di mana kemarin baru saja diadakan Konferensi Asia Afrika. Maka, Indonesia harus cepat dalam menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap penderitaan masyarakat Nepal.

Kampanye yang dilakukan ACT akan disebarkan melalui media sosial. ACT juga akan membuka sumbangan dari masyarakat dan menyampaikan surat-surat ke pemerintah terkait aksi untuk memberikan bantuan sesegera mungkin ke kota tersebut.

Untuk membantu wilayah gempa yang telah menewaskan hampir dua ribu orang ini, ACT telah menyiapkan tim yang berangkat menyampaikan bantuan. Pada tahap pertama, ACT mempersiapkan bantuan berupa logistik dan bahan darurat senilai Rp 300 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement