Ahad 26 Apr 2015 03:28 WIB

Waktu Eksekusi Terpidana Mati Narkoba Belum Pasti

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Karta Raharja Ucu
Hukuman mati (ilustrasi).
Foto: Republika/Mardiah
Hukuman mati (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Kepala LP Pasir Putih, Hendra Eka Putra mengatakan, ada tiga terpidana mati di LP Pasir Putih yang dipindahkan ke LP Besi Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat (24/4) malam. Ketiganya diminta bersiap sejak pukul 21.00 WIB, kemudian dipindahkan pada pukul 22.00 WIB.

Soal kapan eksekusi akan dilaksanakan, Marasidin masih belum tahu. Dia menyatakan, sampai sekarang belum ada lampu hijau dari pihak kejaksaan selaku eksekutor.

Namun dia mengakui bila pemindahan napi di satu LP, memang atas permintaan pihak kejaksaan. ''Selama proses isolasi ini, kami masih memberi kesempatan pihak keluarga untuk bertemu dengan pada terpidana. Terutama agar para terpidana bisa menyampaikan pesan terakhirnya,'' jelasnya.

Sembilan dari 10 terpidana mati tahap II yang akan dieksekus, dipastikan sudah berada di satu lapas, yakni Lapas Besi, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Koordinator LP se-Nusakambangan dan Cilacap, Marasidin Siregar, bahkan membenarkan bila kesembilan orang tersebut sudah masuk sel isolasi."Kesembilan terpidana tersebut, kami satukan di LP Besi pada Jumat (25/4) malam," katanya menjelaskan, Sabtu (25/4).

Siapa saja napi yang sudah disatukan di LP Besi, Marsidin mengaku lupa daftar namanya. Namun sumber petugas LP di Nusakambangan yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, napi yang belum dimasukkan ke LP Besi adalah Serge Areski Atlaoui (Prancis).

Sementara rombongan perwakilan dari kedutaan besar asal negara terpidana yang berkunjung ke Nusakambangan, berada cukup lama di pulau itu. Mereka menyeberang ke Nusakambangan sekitar pukul 15.00 WIB, namun menjelang Maghrib baru sebagian rombongan dari perwakilan keduataan besar Australia yang diketahui sudah menyeberang, kembali ke daratan Cilacap.

Saat tiba di dermaga Wijayapura dari Nusakambangan, pengacara duo Bali Nine, Julian Mac Mohan membawa tiga lukisan yang merupakan hasil karya Myuran Sukumaran. Julian sempat menunjukkan ketiga lukisan ini pada wartawan yang hanya bisa melihat dari bali pagar halaman kantor satgas keamanan dermaga Wijayapura.

Ketiga lukisan tersebut, merupakan lukisan potret diri karya Myuran Syukumaran yang memiliki ukuran kanvas cukup besar sekitar 80 cm x 60 cm.  Lukisan tersebut, antara lain berjudul '72 hours Just Started, 'Strong Day' dan 'Bad Sleep Last Night'. Yang menarik, dalam keterangan di balik kanvas lukisan tersebut dijelaskan semua lukisan tersebut dibuat pada Jumat (24/5) malam. Melalui lukisan tersebut, sepertinya Myuran merasakan bahwa waktunya hanya tinggal 72 jam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement