REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya meminta warga Baduy tetap menjaga kelestarian hutan dan lahan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.
"Jika hutan dan lahan itu kondisinya rusak maka dipastikan menimbulkan bencana alam, seperti banjir, longsor dan kekeringan," kata Iti Octavia saat Perayaan Seba Baduy di Gedung Pendopo Kabupaten Lebak, Jumat.
Menurut dia, pemerintah daerah memberikan apresiasi terhadap masyarakat Baduy yang berpenduduk sekitar 11.320 jiwa itu sangat konsisten menjaga pelestarian hutan dan lahan. Pelestarian lingkungan alam itu guna mendukung percepatan pembangunan.
"Kalau hutan dan lahan itu lestari tentu dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Baduy," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, selama ini kawasan hutan hak ulayat Baduy seluas 5.101,85 hektare sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 32 Tahun 2001 hingga kini tetap terjaga dengan baik. Apalagi, kawasan hutan ulayat Baduy tersebut merupakan hulu air wilayah Provinsi Banten.
"Kami berharap terus warga Baduy menjaga kelestarian hutan dan lahan untuk kelangsungan hidup manusia," ujarnya.
Tetua masyarakat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Daenah mengatakan pihaknya tetap konsisten menjaga gunung-gunung dan hutan yang ada di Provinsi Banten agar tetap terpelihara kelestariannya.
Pelestarian hutan dan gunung, kata dia, untuk menghindari dari segala bencana alam seperti banjir, longsor, dan pemanasan global.
"Kami terus mengawasi hutan dan lahan agar tidak terjadi penebangan liar yang dapat merusak lingkungan hidup," katanya.