Kamis 16 Apr 2015 04:13 WIB

Syahrul:Golkar Tak Diikutkan, Kader Tetap Bisa Maju di Pilkada

Calon Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo memberikan hak suara di TPS 001 SD Mangkura, Kel, Sawerigading, Makassar, Sulsel, Selasa (22/1).
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Calon Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo memberikan hak suara di TPS 001 SD Mangkura, Kel, Sawerigading, Makassar, Sulsel, Selasa (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo menegaskan, kader masih bisa maju pada pemilihan kepala daerah di 11 kabupaten, meskipun Golkar terancam tidak ikut serta karena konfliknya.

"Tidak apa-apa kalau ada keputusan seperti itu. Golkar kan bisa mencalonkan melalui pintu lain. Banyak kok yang akan ambil kader Golkar, ada PAN, PDIP, dan Gerindra," ujarnya di Makassar, Rabu.

Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang juga Gubernur Sulawesi Selatan dua periode itu tidak ingin mempermasalahkan peringatan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang memutuskan bahwa partai beringin tidak diperbolehkan mengikuti pemilihan kepala daerah jika dualisme kepengurusan masih berlanjut.

Menurut dia, kalau pun hal itu terjadi maka kader Golkar tidak perlu khawatir. Dia memastikan seluruh kader Golkar bisa tetap bertarung di Pilkada melalui jalur partai politik (parpol) lain.

Syahrul menegaskan, hubungan Partai Golkar Sulsel dengan PAN, PDIP, dan Partai Gerindra masih sangat erat. Apalagi dirinya siap menjadi pencari bakal calon kepala daerah untuk ketiga partai dimaksud.

"Tidak apa-apa. Nanti Golkar yang carikan orang (kandidat). Apalagi kalau saya yang carikan, jelas sekali akan susah kalahnya dengan penjaringan lain," katanya.

Meski begitu, Syahrul masih optimistis Partai Golkar akan tetap diikutkan di Pilkada dan memenangkan pertarungan, khususnya di 11 daerah se Sulsel. Apalagi, sebutnya, Golkar Sulsel sudah melakukan tahapan.

"Kami sudah merampungkan survei tahap pertama. Survei itu melibatkan lembaga survei seperti Adhyaksa Supporting House, Jaringan Survei Indonesia (JSI), dan Lembaga Survei Indonesia (LSI). Itu semua pastinya untuk kepentingan rakyat," terangnya.

Ditanya soal posisinya sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel yang sudah diduduki Yasril Ananta Baharuddin, Syahrul dengan santai menegaskan tidak ada masalah.

"Saya tanggapi positif saja. Kalau mau ambil itu Golkar, silahkan saja ambil apa boleh buat. Soal rugi, jelas saja karena sudah diambil jabatan saya," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi mengaku sudah melakukan kesepakatan dengan Syahrul terkait koalisi di Pilkada. Hanya saja, lebih detail disebutnya belum dibahas secara khusus.

"PAN dan Golkar sudah sepakat berkoalisi di Pilkada 11 daerah. Saya sudah bicara dengan Pak Syahrul selaku Ketua Golkar," kata Kahfi beberapa waktu lalu.

Kahfi menjelaskan, untuk beberapa daerah Golkar akan mendukung kader PAN yang diusung di Pilkada. Begitupun sebaliknya PAN akan membantu kader Golkar menang lewat rekomendasi pengusungan.

"Nantinya apakah kader Golkar diakomodir PAN atau sebaliknaya. Yang jelas kita sudah komunikasi. Tetapi partai lain juga kita bisa komunikasi," katanya.

Kahfi yang juga Wakil Ketua DPRD Sulsel ini menambahkan, PAN di Pilkada hanya menargetkan tiga daerah dengan pengusungan kader sebagai calon bupati. Selebihnya hanya dengan target wakil bupati atau hanya menjadi partai pendukung.

"Kalau Thita (Indira Chunda Thita SYL), maju di Gowa sudah pasti 01 dan kita berharap Golkar mau ikut mendukung. Tapi ini nanti kita bisa lihat," kata dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement