Senin 06 Apr 2015 16:22 WIB

Kompolnas Menyayangkan Intervensi Politik Dalam Pemilihan Pimpinan Polri

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden RI Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Ketua DPR-RI Setya Novanto (kanan) ?usai Rapat Konsultasi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/4).  (Republika/Tahta Aidilla)
Presiden RI Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Ketua DPR-RI Setya Novanto (kanan) ?usai Rapat Konsultasi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/4). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Komisioner Kepolisian Nasional (Kompolnas), M. Nasser mengatakan, pihaknya hanya menyerahkan nama calon Kapolri kepada Presiden.  Pasalnya, hal tersebut merupakan tugas konstitusional.

"Kalau Bicara Wakapolri, itu diluar kita punya," ujar M. Nasser, saat dihubungi Republika, Senin (6/4).

Kendati demikian, M. Nasser menyayangkan jika dalam pemilihan pucuk pimpinan Polri ada intervensi politik. Intinya ia berharap tidak ada intervensi politik ataupun negosiasi soal pemilihan pucuk pimpinan polri.

Hal tersebut ia nyatakan ketika ditanya terkait rapat Presiden Joko Widodo dengan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Salah satu yang dibicarakan terkait pemilihan calon Kapolri. Presiden juga bersikeras tidak akan melantik Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri dengan alasan hukum.

Disamping itu, dikabarkan, Jokowi dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menginginkan duet antara Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai Kapolri dan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Wakapolri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement