REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR dari Fraksi Golkar, Mahyudin mengatakan dirinya tidak pernah berniat untuk berpindah kubu. Menurutnya ia masih hidup di rahim yang sama, yaitu Partai Golongan Karya meski kini ia berpindah haluan ke kubu Agung Laksono.
Mahyudin ditemui saat mengadakan acara silahturahim di Klender, Bekasi mengatakan dirinya tidak pernah berpindah. Menurutnya tidak ada yang berbeda. Dia merasa masih berada di Golkar. Keputusannya untuk merapat kepada Agung Laksono karena menurutnya, Agung Laksono lah yang mendapat legalitas resmi.
"Saya taat legalitas formal saja, kan Menkumham sudah mengesahkan, apalagi hal tersebut sudah sesuai dengan Mahkamah Partai," ujar Mahyudin, Jumat (20/3).
Mahyudin pun berkeyakinan keputusan yang ia ambil memang sudah sesuai dengan ideologi Golkar selama ini. Ia hanya tak ingin partai yang telah membesarkan namanya terus berada di perselisihan yang tak kunjung usai. Ia pun berkeyakinan bahwa Menteri Hukum dan HAM, Yassona Laoly akan segera mengesahkan kepengurusan Agung Laksono.
Ia pun mengakui bahwa tak ada permasalahan apapun dengan Aburizal Bakrie. Ia merasa semua masih sama, sama-sama berada di Partai Golkar. Ia pun mengakui hingga kini masih menjalin komunikasi secara personal ke Aburizal Bakrie.
Mahyudin merupakan salah satu nama yang semula merapat ke kubu Aburizal Bakrie, lalu kemudian memutuskan untuk masuk dalam kepengurusan Agung Laksono. Mahyudin dikenal dekat dengan Ical, dan salah satu orang yang menjadi kepercayaan Ical.