REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ukraina mengapresiasi bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan dari Pemerintah Republik Indonesia (RI), yang merupakan pemberian pertama sejak negara pimpinan Presiden Petro Poroshenko jatuh ke dalam konflik berdarah pada 2014.
"Kontribusi kemanusiaan Indonesia di masa sulit dalam sejarah Ukraina membuktikan hubungan persahabatan kedua negara," tulis pernyataan pers Kedutaan Besar Ukraina untuk Indonesia, Selasa (10/3).
Menurut keterangan dari Ukraina, bantuan obat-obatan yang diberikan melalui perusahaan Indonesia Sanbe Farma dan Novell Pharmaceutical Laboratories ini dibawa secara cuma-cuma oleh maskapai Ukraina Air Alliance.
Pemerintah Ukraina menilai negaranya dan Indonesia memiliki keinginan yang sama untuk hidup dalam lingkungan masyarakat yang demokratis dan mempunyai sejarah perjuangan kemerdekaan.
Pada 1946, Ukraina menyatakan dukungan atas kemerdekaan Indonesia di depan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berujung pada pengakuan PBB terhadap kedaulatan Indonesia.
Sementara di 2006, Ukraina memberikan bantuan kepada Indonesia yang mengalami bencana alam.
Indonesia sendiri merupakan negara Asia Tenggara pertama yang menyatakan dukungan atas kedaulatan dan integritas negara Ukraina.
Sementara menurut Ukraina, konflik berdarah antara pemerintah dan pasukan pemberontak yang berpusat di Ukraina timur telah menewaskan 6.000 orang dan 11.000 lainnya luka-luka.
Selain itu, sebanyak satu juta penduduk terpaksa meninggalkan rumah dan 100.000 diantaranya memerlukan bantuan kesehatan.