REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Salah satu situs yang diperbaiki dalam rangka menyambut peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-60 ialah Masjid Raya Bandung. Pemugaran masjid yang terletak di samping alun-alun ini rencananya akan dimulai pekan depan.
"Diperkirakan minggu depan sudah mulai bisa dilaksanakan," terang Sekretaris Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya Bandung Atang Wahyudin (39) kepada Republika, Selasa (10/3).
Atang berharap agar pemugaran bisa segera dimulai minggu depan agar dapat selesai tepat waktu. Pasalnya, waktu yang tersisa sebelum peringatan KAA ke-60 dimulai hanya sekitar satu bulan saja.
Sebelumnya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan dana pemugaran untuk masjid agung berasal dari dana corporate social responsibility (CSR) Bank Jawa Barat (BJB). Dana CSR yang dikucurkan oleh Bank BB untuk keperluan pemugaran atau renovasi Masjid Raya Bandung ini sekitar Rp 2,3 miliar.
Ridwan menjelaskan cukup banyak bagian masjid yang akan diperbaiki, salah satunya toilet. Ia menargetkan agar toilet Masjid Raya Bandung yang saat ini kondisinya kurang baik menjadi terang. Selain itu, ia menyatakan akan dilakukan pengecatan kubah masjid. Ridwan menyatakan kemungkinan kubah masjid akan dicat dengan warna hijau atau emas.
Dana CSR tersebut juga akan dimanfaatkan untuk mengganti seluruh karpet yang ada di Masjid Raya Bandung. Pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut juga menyatakan akan dilakukan pengecatan dinding masjid. Penyikatan marmer masjid pun juga akan segera dilakukan.
"Kemudian akan dipasang tiang-tiang lampu seperti di Madinah di depannya," lanjut Ridwan.
Ridwan menilai dana CSR sebesar Rp 2,3 miliar yang diberikan Bank BJB dapat menutupi semua keperluan pemugaran Masjid Raya Bandung. Pasalnya, besaran dana yang diberikan Bank BJB berdasarkan perhitungan yang diberikan oleh pihak DKM masjid dalam proposalnya kepada Wali Kota Bandung.