Jumat 20 Feb 2015 19:45 WIB

Tony Abbott Ungkit Bantuan, Aktivis: Ini Penghinaan Bagi Rakyat Aceh

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Indah Wulandari
Tony Abbott
Foto: Pool Getty Images
Tony Abbott

REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH--Lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan para aktivis di Aceh geram dengan pernyataan PM Australia Tony Abbott yang mengungkit bantuan satu miliar dolar.

''Ini penghinaan bagi rakyat Aceh. Bencana Tsunami di Aceh yang terjadi pada 2014 silam merupakan salah satu bencana terbesar di dunia dan tanpa harus diminta bantuan, masyarakat dunia yang peduli dengan kesadaran sediri pasti akan membantu dan tentunya tanpa pamrih,'' ujar Arios Nivada, pengamat sosial dan politik dari Aceh Institute, Jumat (20/2).

Menurut Arios, rakyat Aceh tidak pernah meminta bantuan ke Australia saat pascatsunami. Bantuan tidak saja dari Australia tapi dari seluruh negara di dunia.

''Rakyat Aceh tidak pernah meminta bantuan, semua bantuan yang diberikan negara-negara di dunia atas inisiatif bukan diminta,'' tuturnya.

Maka, Arios meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak gentar dan tetap menghukum mati terhadap dua komplotan Bali Nine tersebut.

''Rakyat Aceh akan mendukung penuh keputusan Presiden Jokowi,'' tegasnya.  

Juru bicara DPA Partai Aceh, Suadi Sulaiman sependapat agar Presiden Jokowi tidak terpengaruh dengan upaya 'menjual rakyat Aceh' karena mendapat bantuan dana pascatsunami Aceh dari pemerintah Australia.

Suadi juga menyatakan akan mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) untuk mengajukan surat protes kekecewan atas sikap pemerintah Australia tersebut.

''Kami juga mendesak pemerintah Aceh untuk memutus segala bentuk hubungan dengan pemerintah Australia,'' pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement