REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecaman yang datang bertubi-tubi dari Australia tidak boleh menggoyahkan hukum Indonesia. Sebab kedaulatan Indonesia tidak dapat dijual dengan apapun.
“Mereka menyinggung soal bantuan tsunami, berapa sih bantuan tsunami itu dibandingkan dengan eksploitasi yang mereka lakukan di Indonesia?” ujar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Maksum Machfoedz, Kamis (19/2).
Menurutnya, hubungan bilateral kedua negara memang sangat perlu dan tidak boleh dilakukan secara asimetris atau timpang. Namun, ada hal yang tidak bisa dipertukarkan di antara dua negara, yaitu keyakinan dan kedaulatan.
“Enak saja, sudah jelas agama, keyakinan, kedaulatan, tidak untuk dijual dan dipertukarkan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Tony Abbot menyinggung soal bantuan yang pernah diterima Indonesia dari Australia saat peristiwa tsunami 2004 silam.
Hal itu dilakukan Abbot agar dua warga negaranya yang merupakan terpidana narkoba Bali Nine dapat dibebaskan dari hukuman mati.