Selasa 17 Feb 2015 14:16 WIB

Jokowi Dinilai Jadi Penyebab Kritisnya Pemberantasan Korupsi

Rep: MG02/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo sebelum memimpin rapat dengan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/2).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo sebelum memimpin rapat dengan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Adnan T. Husodo menilai agenda pemberantasan korupsi di Indonesia kini sedang kritis. Hal tersebut menyusul disahkannya permohonan praperadilan Komjen Budi Gunawan.

Menurut Adnan, masalah yang ada sekarang adalah sikap Presiden Joko Widodo yang terlalu lama menimbang konsekuensi politik dari keputusannya. Ia lebih memikirkan hal tersebut dibandingkan dengan menyelamatkan agenda pemberantasan korupsi yang kini sedang kritis.

“Sekarang terlihat Presiden terlalu memikirkan kalau saya mengambil langkah ini nanti DPR bagaimana, kalau saya mengambil langkah ini partai politik pendukung saya seperti apa,” ungkap Adnan di Sekrtariat ICW, Jakarta, Selasa (17/2).

Adnan beranggapan jika keadaan ini terus berlarut-larut maka bukan tidak mungkin suatu saat KPK akan vakum. Menurutnya, satu-satunya harapan yang bisa dilakukan untuk mencegah hal tersebut adalah ketika Presiden Jokowi mengambil sikap yang jelas dan tegas mengenai kasus BG.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement